Network
JURNAL SOREANG - Pengembangan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah mencapai prestasi nasional yang menarik perhatian Diskominfo Kota Cilegon, Provinsi Banten. Dalam kunjungannya ke Kantor Diskominfo Kabupaten Bandung, rombongan dari Kota Cilegon dipimpin oleh Kadis Agus Zulkarnain., S.STP., M.Si, dengan tujuan utama melakukan studi tiru terkait suksesnya KIM di sana.
Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, H. Yosep Nugraha., SH.,M.ip, menyambut hangat kedatangan rombongan tersebut. Yosep mengapresiasi ketertarikan Diskominfo Kota Cilegon dalam berbagi ilmu dan pengalaman terkait pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat yang menjadi fokus utama KIM.
Dalam pertemuan itu, Kang Yosep, panggilan akrab dari Kadisfominfo Kabupaten Bandung, menekankan pentingnya tugas KIM dalam pengelolaan informasi dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah. Dia menjelaskan bagaimana KIM bekerja dalam mencari, mengelola, dan mempublikasikan informasi di berbagai platform media, serta pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam memilah informasi yang benar dari yang salah.
Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus SYL, Eks Ketua KPK Firli Bahuri Bakal Kembali Diperiksa Polisi Hari Jumat
Kang Yosep juga menyoroti peran KIM dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak terjebak dalam informasi hoaks yang sering menjadi viral. Dia menggarisbawahi bahwa walaupun viralitas bisa menjadi aspek pemasaran yang kuat, penting untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam informasi yang tidak valid.
Agus Zulkarnain, Kepala Diskominfo Kota Cilegon, mengakui bahwa kunjungan mereka bertujuan untuk belajar dari keberhasilan KIM di Kabupaten Bandung. Dia mencatat perbedaan jumlah KIM yang masih terbilang rendah di Kota Cilegon dibandingkan dengan jumlah yang luar biasa di Kabupaten Bandung. Agus berharap kunjungan ini bisa membuka wawasan dan pengetahuan bagi timnya untuk lebih meningkatkan kinerja KIM di Kota Cilegon.
Dalam konteks perkembangan teknologi informasi yang pesat, Agus menggarisbawahi pentingnya KIM dalam meredam potensi konflik horizontal di masyarakat, terutama dalam menyebarkan informasi terkait hoaks, terlebih dalam periode tahun politik.
