Menko Marves Tinjau TPST Oxbow sudah Berstandar Bagus, Puji Pengolahan Sampah 1 Jam 1 Ton

- 30 Agustus 2023, 17:37 WIB
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung H. M Dadang Supriatna, beserta jajarannya meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Oxbow Mekar Rahayu, Kabupaten Bandung, Selasa 29 Agustus 2023. /Humas Pemkab Diskominfo/
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung H. M Dadang Supriatna, beserta jajarannya meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Oxbow Mekar Rahayu, Kabupaten Bandung, Selasa 29 Agustus 2023. /Humas Pemkab Diskominfo/ /

JURNAL SOREANG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa polusi udara ini sudah menjadi masalah nasional. “Ternyata di sini juga sudah cukup parah, meski tak separah Jakarta,” kata Luhut Binsar Pandjaitan saat melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Oxbow Cicukang Desa Mekar Rahayu Kec. Margaasih Kab. Bandung, Jawa Barat, Selasa 29 Agustus 2023. 

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bandung, Luhut didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bandung H. M Dadang Supriatna bersama rombongan Kementerian PUPR dan BBWS Citarum meninjau inovasi pengolahan sampah di TPST tersebut. 

Luhut meyakini TPST Oxbow Cicukang ini dapat menjadi percontohan pengolahan sampah untuk seluruh kabupaten/kota lain di Indonesia. 

Baca Juga: Apakah Air Purifier Efektif Halau Polusi Udara di Rumah? Begini Penjelasannya!

Pengolahan sampah di TPST Oxbow Cicukang tersebut menggunakan teknologi Refused Derived Fuel (RDF) atau berupa insinerator yang menjadi inovasi dalam mengatasi masalah persampahan di Jawa Barat. 

Mesin pengelolaan sampah tersebut bisa mengolah sampah hingga 1 ton per jamnya dan dapat mengubah sampah plastik menjadi pupuk bagi tanaman maupun pakan ternak hewan. Padahal mesin yang digunakan hanya berukuran 2x3 meter. 

“Proses pengelolaan dan pengolahan sampah itu berstandar bagus dan bisa (mengolah) satu jam satu ton,” kata Luhut dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu 30 Agustus 2023. Kapasitas sampah yang dapat diolah di TPST Cicukang sebanyak 12-15 ton/hari. Luhut optimistis teknologi mesin pengolahan sampah di TPST Oxbow Cicukang ini dapat dijadikan salah satu solusi agar sampah tidak perlu lagi dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). 

“Mesin olah sampah ini bisa untuk (solusi) menangani populasi sampah domestik yang dihasilkan masyarakat di satu desa atau kelurahan,” ungkap Luhut. Luhut menuturkan pemerintah pusat bersama Gubernur Jabar berencana menempatkan minimal satu unit mesin pengolahan sampah seperti yang diterapkan di TPST Oxbow Cicukang di setiap desa atau kelurahan. 

Baca Juga: Melihat Kecanggihan Fitur dan Teknologi Terbaru di Pusat Kendali Bandung Command Center Jawa Barat

Bahkan kami akan meminta setiap gedung swasta untuk menggunakan dan membeli mesin ini agar nanti sampahnya mereka proses sendiri dan tidak dikirim kemana-mana. Ini bisa jadi solusi, ucap Luhut. Terlebih lagi, kata Luhut, saat ini sampah merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang terjadi di Indonesia. 

Dia menuturkan produksi sampah di Indonesia mencapai 50.000 ton per hari dengan asumsi per orang memproduksi sampah sekitar 0,7 kilogram sampah per orang dikali 280 juta penduduk. 

“Alat pengolahan sampah tadi hanya berukuran 2×3 meter, alat itu bisa dibuat dan buatan dalam negeri. Itu saya kira sangat baik sekali. Setelah ini nanti kita coba rapatkan untuk kita kembangkan inovasi ini,” tutur Luhut.

Selain dengan perusahaan yang saat ini menjadi vendor penyedia dan produsen mesin pengolahan sampah di TPST Oxbow Cicukang, Luhut juga berencana akan menggandeng perguruan tinggi dan BUMN seperti Pindad, ITB, UGM dan lainnya. 

Baca Juga: Polisi Ungkap Pesulap Oge Arthemus Jadi Pemasok Biji Ganja untuk Ditanam

“Nantinya setelah ada audit dari BPKP, kami akan masukan ke dalam e-katalog untuk pengadaannya. Siapa saja nanti bisa membeli dari e-katalog. Itu yang bisa saya setujui hari ini,” terang Luhut.

Sementara itu, Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna (Kang DS) mengaku sangat bersyukur dan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Menko Marves yang telah mendorong pengembangan inovasi teknologi pengolahan sampah di Kabupaten Bandung dalam upaya mengatasi permasalahan sampah. 

“Alhamdulillah Pak Menko Marves mendukung sekali terhadap inovasi pengolahan sampah di Kabupaten Bandung. Dan TPST ini akan terus kita kembangkan, tahun ini di empat titik dan tahun depan ada tujuh titik,” ungkap Kang DS. 

Kang DS menjabarkan dengan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa, Kabupaten Bandung sedikitnya menghasilkan 1.300 ton sampah domestik per harinya. Oleh karena itu, diperlukan adanya terobosan dan solusi untuk menangani permasalahan sampah. 

Baca Juga: Bingung Buat Susunan Acara Peringatan Maulid Nabi 2023? Simak Referensinya Berikut Ini

"Saat ini tinggal menyisakan 300 ton sampah. Insya Allah, besok saya akan meluncurkan empat lokasi TPST dengan teknologi RDF dan pengolahan sampah yang ramah lingkungan, sehingga target dalam dua tahun ke depan Kabupaten Bandung bisa selesai (persoalan sampah). Bisa bebas TPA, artinya tidak perlu ada TPA lagi,” jelas Kang DS. 

Kang DS berharap inovasi teknologi pengolahan sampah yang dikembangkan di Kabupaten Bandung nantinya dapat menjadi role model dan bisa diduplikasi di kabupaten/kota lain di Indonesia. 

Apalagi inovasi teknologi pengolahan sampah itu akan terus disempurnakan berkat dukungan penuh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dengan melibatkan BUMN dan juga para ahli dari perguruan tinggi. 

“Inovasi ini diharapkan tidak hanya dapat menangani sampah di daerah masing-masing, tetapi juga bisa memberikan manfaat lain bagi lingkungan. Misalnya hasil dari pengolahan ini bisa digunakan pupuk oleh para petani dan pakan untuk peternak ikan dan ayam,” ujar Kang DS.** * 

Editor: Yoga Mulyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah