Network
JURNAL SOREANG - Prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah dilaksanakan.
Ribuan orang mengiringi perjalanan jenazah Eril Kamil dari Gedung Pakuan menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Cimaung Kabupaten Bandung.
Prosesi pemakaman jenazah Eril diawali dengan lantunan azan. Kemudian peti jenazah Eril diturunkan ke liang lahad.
Setelahnya, Ridwan Kamil memasukkan tanah pertama ke liang lahad makam Eril.
Baca Juga: Pawang Hujan Rara Hadir di Pemakaman Eril Putra Ridwan Kamil, Ada Apa? Simak Beritanya
Keluarga besar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kehilangan hadir dalam proses tersebut.
Salah satunya ibunda Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih yang duduk di sebelah putranya tersebut.
Nenek dari almarhum Eril itu pun memberikan sedikit pesan terakhirnya untuk sang cucu yang dimakamkan.
Dengan nada sedih, wanita 82 tahun itu menerima kepergian Eril yang sudah menjadi takdir.
Hal ini ia sampaikan seperti dikutip Jurnal Soreang melalui YouTube Humas Jabar.
"Sudah takdir cucu saya lahir di Benua Amerika, Meninggal di Benua Eropa, dan dikuburkan di Benua Asia," tuturnya.
Seperti diketahui Eril lahir di New York lalu hilang di Sungai Aare Swiss sebelum akhirnya ditemukan pada Sabtu 11 Juni 2022.
Sebelumnya, Ridwan Kamil menggandeng tangan istrinya yang juga berjubah hitam dan berkerudung.
Usai adzan, jenazah Eril diturunkan ke liang lahat. Namun sebelumnya, Atalia terlihat mengambil kain hijau penutup peti mati dibantu petugas.
Selanjutnya Ridwan Kamil bangkit dari kursinya dan didampingi istrinya mengikuti pemakaman simbolis yang akan diikuti petugas.
Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah Eril dibawa ke pemakaman di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dari Gedung Pakuan sekitar pukul 09.00 WIB.
Sepanjang perjalanan, konvoi mobil jenazah disambut oleh masyarakat.
Eril meninggal setelah terseret arus sungai Aare saat berenang bersama saudara perempuan dan temannya yang tinggal di Swiss.
Jenazah putra sulung Ridwan Kamil ditemukan oleh seorang guru SD bernama Geraldine Beldi di Bendungan Engehalde setelah dilakukan pencarian selama dua minggu. ***
