JURNAL SOREANG- Upaya pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) di kalangan ASN Kabupaten Bandung dibandingkan dengan kabupaten/kota lain termasuk tertinggal karena baru dimulai awal Maret 2022.
"Bupati Bandung Pak H. Dadang Supriatna sudah bertekad dan menyatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat penghasilan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun diduga memang masih ada saja ASN yang keberatan," kata Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung, KH. Dudi Abdul Hadi, Rabu 12 April 2022 saat silaturahmi UPZ dinas dan badan Pemkab Bandung.
Dia menambahkan para ASN membayar zakat dari penghasilan bulanannya yang akan dikelola BAZNAS Kabupaten Bandung.
"Zakat memiliki potensi sangat besar yang bisa diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung. Apalagi nilai 2,5 persen dari gaji maupun tukin tidak terlalu besar, namun manfaat bagi ASN sangat hebat untuk membersihkan harta dan membjat harta berkah," katanya.
Dudi mengakui pihaknya mendapatkan tugas untuk menyantuni 6.000 guru ngaji berbasis masjid atau Rp1,2 miliar.
"Ini tugas dari Pak Bupati dengan mengandalkan zakat ASN. Ternyata selama Maret pengumpulan zakat ASN sangat jauh dari harapan yakni terkumpul Rp550 juta," katanya.
Baca Juga: Tingkatkan Infak, BAZNAS Kabupaten Bandung Bagikan Kupon ke UPZ Kecamatan, Akan Terkumpul Rp600 Juta
Idealnya dana zakat yang dikumpulkan BAZNAS dalam sebulan minimal Rp1,5 miliar karena BAZNAS juga harus membantu permohonan ormas Islam, masjid, pesantren maupun perorangan.