JURNAL SOREANG – Dayeuhkolot, wilayah di Kabupaten Bandung, dulunya merupakan pusat pemerintahan sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Dayeuhkolot aktif sebagai pusat pemerintahan pada masa kolonial hingga tahun 1810 di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Dayeuhkolot dulunya Bernama Karapyak yang artinya rakit penyeberangan yang terbuat dari batang-batang bambu.
Baca Juga: Simak! Inilah 4 Manfaat Vaksin Covid-19
Nama karapyak menjadi nama yang digunakan selama pemerintahan berlangsung, hingga pada tahun 1810 Gubernur Daendels berinisiatif untuk memindahkan daerah pemerintahan ke tepi sungai cikapundung.
Setelah pemindahan pusat pemerintahan ke tepi sungai cikapundung, karapyak sekarang menjadi kota yang perlahan ditinggalkan.
Orang-orang banyak yang menyebutnya sebagai kota lama atau kota tua, karena fungsi dari daerah tersebut sudah bukan lagi sebagai daerah sentral.
Baca Juga: Joko Anwar beberkan Teaser Poster film Pengabdi Setan 2, ini komentar Netizen dan Dimas Djay
Oleh karena itu hingga sekarang daerah Karapyak disebut sebagai Dayeuhkolot yang merupakan kata dari Bahasa Sunda Dayeuh yang berarti Kota dan Kolot berarti Tua.