JURNAL SOREANG - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjalin sinergi dengan Yayasan Pendidikan Pembangunan Generasi Muda Indonesia (YPPGMI).
Langkah sinergitas ini dilakukan mengingat saat ini Indonesia memasuki era Bonus Demografi, di mana 70 persen atau sebanyak 180 juta penduduknya merupakan angkatan kerja.
Jelas, hal tersebut membuat persaingan dunia kerja di Indonesia menjadi sangat sulit.
"Jadi, jumlah angkatan kerja sebanyak 180 juta ini mau dikemanakan? Apakah pemerintah sanggup menciptakan lapangan kerja untuk 180 juta? Tidak mungkin kan?" ucap Ketua YPPGMI, Asep Ikhsan kepada Jurnal Soreang, Sabtu 5 Februari 2022.
Oleh karena itu, pihaknya kemudian menjalin sinergi dengan BP2MI untuk mengatasi persoalan ini.
Asep Ikhsan membeberkan, sebanyak 56 negara menjadi tujuan bekerja Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk Jepang, Tiongkok, Korea, dan Jerman yang notabene sektor produksinya diminati oleh seluruh dunia.
"Artinya, negara penghasil produk-produk yang tersohor atas kualitasnya tersebut dikerjakan oleh tenaga-tenaga profesional yang memadukan teori dan praktek lapangan," jelasnya.
Melihat besarnya peluang, YPPGMI dan BP2MI kemudian mendorong para pekerja yang memiliki keterampilan, kemampuan, dan kompetensi untuk bisa bekerja di luar negeri, terutama di negara-negara tersebut.