Alhasil lanjut H. Eong, sudah tiga kali melakukan aksi, belum ada jawaban yang tegas dan sampai saat ini, irigasi belum teraliri air dan kondisi sawah masih alami kekeringan.
Hal senada disampaikan petani lainnya, H. Abah Juju. Menurutnya, Kemarin sempat ada kesepakatan antara dinas perairan, Kontraktor bersama para petani.
Salah satu kesepakatannya yakni, akan adanya aliran air dengan menggunakan mesin pompa air sebanyak dua unit.
"Sampai saat ini, mesin baru datang satu unit, selangnya belum keterima. Alhasil mesin belum bisa digunakan dan irigasi masih saja belum dialiri air," keluhnya.
"Kalau kondisi seperti ini terus terjadi, kemungkinan besar gagal tanam, gagal panen. Kerugian petani cukup besar, siapa yang akan mengganti," imbuh H. Abah Juju.***