JURNAL SOREANG - Para tukang Ojeg yang biasa mangkal disekitar Alun Alun Takoci dan Pasar Cibeureum Ciwidey, Kabupaten Bandung mempertanyakan kejelasan uang yang dipungut setiap hari.
Hampir semua tukang ojeg yang biasa mangkal di sekitar alun alun Ciwidey, dipungut iuran Rp2000 oleh oknum perangkat Pemerintah desa (pemdes) Ciwidey.
"Ya, kami setiap hari dipungut iuran Rp2000. Tapi, tujuan uangnya tidak jelas kemana atau untuk apa," kata (GD) Salah satu tukang ojeg yang meminta namanya dirahasiakan.
Baca Juga: Ternyata, Sultan Hassanal Bolkiah Punya Keponakan Seorang Pesepakbola, Berikut Kisahnya
Menurut (GD), setiap hari dirinya bersama tukang ojeg lain biasa mangkal disekitar Takoci ciwidey.
"Setiap hari mangkal di sekitar Takoci, bayar iuran setiap hari walau gak tau tujuannya untuk apa," jelasnya.
Kalau tujuannya jelas, dan ada perhatian kepada para ojeg, pihaknya tidak akan mempertanyakan iuran tersebut.
"Kami tidak pernah merasakan manfaat dari iuran yang dibayarkan setiap hari," katanya
Hal yang sama dikatakan (IS), menurutnya, para tukang ojeg yang dipungut iuran setiap hari diberi tanda stiker.
Baca Juga: UPDATE Klasemen PON XX Papua Cabang Futsal, Jawa Barat Berada di Puncak Grup B