Peraih Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah Ternyata Pernah Memutuskan untuk Jadi Bidan

- 20 Agustus 2021, 20:46 WIB
Windy Cantika Aisah, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo yang awalnya ingin jadi bidan
Windy Cantika Aisah, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo yang awalnya ingin jadi bidan /@windycantika11

JURNAL SOREANG – Windy Cantika Aisah berhasil menorehkan sejarah dan meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 silam.

Atas prestasinya di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut, Windy Cantika Aisah mendapatkan banyak apresiasi dan hadiah dari berbagai kalangan.

Yang terbaru, Windy Cantika Aisah mendapatkan hadiah dari Pemkab Bandung sebesar Rp155 juta dan diberikan langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Seperti dilansir Jurnal Soreang Jumat 20 Agustus 2021 pada akun Instagram pribadi milik Kang DS @kang.dadangsupriatna.

Baca Juga: Debut di Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdillah Raih Perunggu Seperti Windy Cantika Aisah

Namun, ternyata perjalanan Windy untuk dapat di posisi sekarang ini tidak instan dan butuh waktu yang panjang.

Ternyata, terjun ke dunia olahraga angkat besi ini diwariskan oleh sang ibunda yang merupaka mantan atlet angkat besi berprestasi.

Sang ibunda bernama Siti Aisah, dirinnya pernah meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia di Amerika Serikat pada tahun 1986.

Baca Juga: Saingan Windy Cantika Aisah di Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020, Mirabai Chanu Dapat Bonus Unik, Apa Itu?

Dari sana, Windy sudah mengenal olahraga angkat besi sejak usia 10 tahun. Dirinya mulai ikut berlatih di rumahnya dengan alat seadanya berupa paralon dan tongkat kayu.

Keinginnya itu tanpa paksaan dari orang tuanya, Windy ingin berlatih atas keinginnya sendiri. Dan pada awalnya hanya iseng belaka, akhirnya menjadi hobi bagi Windy.

Saat usia Windy 11 tahun, sang ibunda meminta Pengcab PABBSI Kabupaten Bandung agar anaknya bisa berlatih di Pameungpeuk bersama pelatih di sana.

Baca Juga: Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah Lebih Suka Tanpa Make Up dan Mulai Hijrah Pakai Hijab

Akhirnya Windy bersama kakaknya dapat berlatih di Pameungpeuk di tempat ibunya dahulu dan dilatih oleh Dewi Nuranis dan Jajang.

Pada tahun 2014 saat usianya sudah memasuki 12 tahun, Windy diikutkan dalam seleksi yang diadakan PPLP Jawa Barat. Hasilnya, Windy dapat masuk menjadi bagian dari PPLP Jawa Barat ini.

Lalu, di tahun 2018 Windy mengikuti seleksi nasional Olympic Youth di Jakarta dan dia berhasil masuk pelatnas.

Baca Juga: Lifter China Terindikasi Doping, Windy Cantika Aisah Berpeluang Raih Perak Olimpiade Tokyo 2020

Namun, pihak PB PABBSI saat memulangkan Windy dengan alasan kesehatan yakni  mengidap penyakit jantung bocor.

Dari sana, pihak keluarga Windy merasa frustasi dan kecewa atas keputusan yang diambil oleh PB PABBSI dengan memulangkan Windy.

Windy sempat berpikiran untuk berhenti di dunia angkat besi dan merubah haluannya dengan bersekolah kebidanan.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Rahmat Erwin Abdullah Uring-uringan Karena Windy Cantika Aisah, Ini Alasannya

Namun para pelatihnya meyakinkan Windy untuk berlatih lebih keras dan lebih giat lagi dan orang tuanya pun mencoba untuk memeriksa kesehatan Windy.

Alhasil, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ternyata Windy tidak memiliki penyakit apa pun sebagaimana yang dituduhkan sebelumnya.

Setahun kemudian, di usianya yang sudah menginjak 17 tahun. Windy kembali masuk pelatnas.

Masih di tahun yang sama, Windy berhasil membuktikan dirinya layak masuk pelatnas dengan memegang rekor Asia dan dunia di kategori remaja 17 tahun di ajang Sea Games Filipina 2019.

Baca Juga: Raih Medali di Olimpiade Tokyo 2021, Ridwan Kamil akan beri 'kadeudeuh' Windy Cantika Aisah Rp300 juta

Akhirnya, di tahun 2021 Windy berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x