Dari sana, Windy sudah mengenal olahraga angkat besi sejak usia 10 tahun. Dirinya mulai ikut berlatih di rumahnya dengan alat seadanya berupa paralon dan tongkat kayu.
Keinginnya itu tanpa paksaan dari orang tuanya, Windy ingin berlatih atas keinginnya sendiri. Dan pada awalnya hanya iseng belaka, akhirnya menjadi hobi bagi Windy.
Saat usia Windy 11 tahun, sang ibunda meminta Pengcab PABBSI Kabupaten Bandung agar anaknya bisa berlatih di Pameungpeuk bersama pelatih di sana.
Akhirnya Windy bersama kakaknya dapat berlatih di Pameungpeuk di tempat ibunya dahulu dan dilatih oleh Dewi Nuranis dan Jajang.
Pada tahun 2014 saat usianya sudah memasuki 12 tahun, Windy diikutkan dalam seleksi yang diadakan PPLP Jawa Barat. Hasilnya, Windy dapat masuk menjadi bagian dari PPLP Jawa Barat ini.
Lalu, di tahun 2018 Windy mengikuti seleksi nasional Olympic Youth di Jakarta dan dia berhasil masuk pelatnas.
Baca Juga: Lifter China Terindikasi Doping, Windy Cantika Aisah Berpeluang Raih Perak Olimpiade Tokyo 2020
Namun, pihak PB PABBSI saat memulangkan Windy dengan alasan kesehatan yakni mengidap penyakit jantung bocor.
Dari sana, pihak keluarga Windy merasa frustasi dan kecewa atas keputusan yang diambil oleh PB PABBSI dengan memulangkan Windy.