JURNAL SOREANG - "Untung Tak Dapat Diraih Malang Tak Dapat Ditolak", demikian peribahasa mengatakan untuk menunjukkan bahwa nasib baik dan buruk tidak akan pernah bisa ditebak kapan datangnya.
Seperti yang dirasakan oleh Rina Sugia (39), warga Kampung Babakan Cicaheum, Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, yang ditinggal sang suami tanpa alasan jelas, sejak dua tahun lalu.
Kini, Rina pun terpaksa berjuang seorang diri mengurus dan membesarkan tiga orang anaknya yang masih balita di mana yang bungsu mengalami keterbelakangan mental.
Baca Juga: Biasanya Warga Berkerumun Kini Kantor BPJS Kesehatan Cabang Soreang Jadi Sepi, Ini Penyebabnya
Namun beban berat dihadapi oleh Rina saat ini, karena kondisi ekonomi yang sulit membuatnya kebingungan mencari biaya terapi rutin anak-anaknya yang cukup besar.
"Tadinya saya ikut BPJS Kesehatan Mandiri, namun karena suami meninggalkan saya sudah hampir dua tahun, saya tak bisa lagi membayar iuran BPJS mandiri tersebut. Saya mencoba mengajukan dan mengurus kepesertaan BPJS jalur penerima bantuan iuran (PBI) dari pemerintah, tetapi sudah setahun lebih tak kunjung disetujui meskipun persyaratan sudah lengkap semua," tutur Rina saat dihubungi Kamis 8 Juli 2021.
Kondisi itu membuat Rina tak bisa lagi membawa anak-anaknya terapi, terlebih untuk makan sehari-hari pun ia kesulitan mencari uang karena tak memiliki pekerjaan.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Cabang Soreang Buat Inovasi Pelayanan Saat Pandemi Covid-19, Ini Pelayanannya
Selama ini pun, Rina hanya menempati rumah orang tua yang kondisinya menghkhawatirkan, sedangkan untuk makan.