"Harus menyediakan sarana prokes, mulai alat pengecekan suhu tubuh, masker dan Hand sanitizer dan pasti akan menambah jumlah TPS dan petugas," tegasnya.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan, pihaknya merasa optimistis semua panitia sudah memahami akan kondisi saat ini. Oleh karena itu, setiap desa yang melaksanakan pilkades akan selalu menerapkan prokes.
"Memang harus mengikuti prokes, saya optimistis bisa diterapkan oleh panitia pilkades di setiap desa. Karena anggaran pilkades serentak tahun ini, meningkat 100 persen," katanya.
"Kalau sebelumnya anggaran Pilkades hanya Rp10.000 per hak pilih, sekarang menjadi Rp20.000," pungkasnya.***