Ada juga pada saat itu, yang menjadi pengkhianat bangsa, yang namanya masih kita kenang dengan istilah “londo ireng” atau “walanda hideung” merekalah yang mengkhianati perjuangan mempertahankan kemerdekaan, mereka berkolaborasi dengan bangsa penjajah, mungkin karena takut, atau yang lebih besarnya dikarenakan motif mencari keuntungan pribadi, padahal bangsanya terancam dijajah kembali.
Saudaraku, dalam masa prihatin yang disebabkan pandemi ini rasa kemanusiaan kita sesungguhnya tengah diuji, apakah kita akan menjadi manusia beradab yang melampaui ujian berat ini dengan terhormat, atau akan dicatat sejarah sebagai manusia egois yang mementingkan diri sendiri.
Adalah pilihan kita, apakah akan menjadi khoirunnas, menjadi manusia terbaik, atau menjadi pengkhianat seperti “walanda hideung” di zaman perang.
Warga Masyarakat Kabupaten Bandung yang saya cintai, Hayu urang balik ka Bandung.
Hari ini saya mengajak, baik pada diri pribadi maupun saudara saudara sekalian. Dalam menghadapi krisis ini, dan dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Bandung, mari kita balik ka Bandung, kita kembali pada nilai-nilai mulia yang diajarkan leluhur kita. Nilai-nilai luhur urang sunda.
Sebagai warga kabupaten Bandung, kita harus memiliki kebanggaan, karena Kabupaten kita adalah Ibu dari wilayah Bandung Raya, yang sekarang meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung itu sendiri. Pusat pemerintahan daerah Bandung Raya dulu berada di daerah karapyak yang terletak di Dayeuh Kolot.
Secara historis balik ka Bandung sama halnya dengan balik ka indung, kembali pada asal yang melahirkan. Maka jati diri urang Kabupaten Bandung haruslah laksana seorang Ibu. Sifatnya adalah nyaahan, deudeuhan, penuh empati dan kasih sayang, memiliki jiwa solidaritas yang tinggi pada sesama. Inilah yang akan menjiwai roda pemerintahan di Kabupaten Bandung.
Kabupaten Bandung kedepan, akan dikelola dengan prinsip citizen first, yaitu miheulakeun kabutuhan warga. Karena prinsipnya pemimpin adalah khodimul ummah, atau pelayan warganya, bukan terbalik. Pemimpin harus melayani rakyatnya dengan segenap kasih sayang dan kemampuan yang ia miliki, bukan dilayani dan dielu-elukan.
Baca Juga: Jelang Pelantikan, Cucun Ahmad Syamsurijal Minta Semua Elemen Bersatu Bangun Kabupaten Bandung