Puluhan Rumah di Kutawaringin Rusak, Berikut Penjelasan BPBD Kabupaten Bandung

- 19 Februari 2021, 20:39 WIB
Seorang warga menunjukan retakan dinding rumah yang mengalami kerusakan di Kampung Cikadu Kidul, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jumat 19 Februari 2021.
Seorang warga menunjukan retakan dinding rumah yang mengalami kerusakan di Kampung Cikadu Kidul, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jumat 19 Februari 2021. /Yusup/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sebanyak 20 rumah yang berlokasi di Kampung Cikadu Kidul, RT.04/RW.02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami kerusakan.

Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, H. Akhmad Djohara menduga, kerusakan rumah warga berupa retakan tersebut diakibatkan karena longsor.

Adjo, panggilan akrabnya, memaparkan, pihaknya sudah melakukan assessment pada bulan Oktober 2020. Berdasarkan hasil assessment, diduga bahwa longsor menjadi penyebab retaknya rumah warga Kampung Cikadu Kidul.

Baca Juga: GNPK RI Jabar Minta JPU Dari KPK Terapkan Pasal Pidana Mati Bagi Koruptor

"Dari hasil assessment tersebut, ada 11 rumah mengalami kerusakan. Kini pada Februari 2021, kerusakan bertambah. Yang mengalami kerusakan menjadi 20 rumah," jelas Adjo kepada Jurnal Soreang saat dihubungi, Jumat 19 Februari 2021.

Lebih jauh Adjo menerangkan, di atas pemukiman warga yang rumahnya mengalami kerusakan, merupakan tanah dengan tingkat kecuraman tinggi.

Selain itu, tambahnya, di atas pemukiman warga tersebut juga terdapat banyak selokan.

Baca Juga: Hadiri Musda LPM Kota Bandung ke-V, Ini Harapan Oded: sosok yang visioner dan berintegritas

"Terdapat selokan biasa, dimana air tersebut bisa meresap. Seharusnya drainase tersebut harus dibangun drainase kedap air," tuturnya.

Terkait persoalan yang terjadi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adjo menjelaskan, pelaksanaan perbaikan drainase belum maksimal dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan kondisi saat ini, yakni terjadinya wabah Covid-19.

Baca Juga: Mudah Buat Mie Goreng Jawa (Tek Tek), Bisa Dibuat Sesuai Selera Kita

"Mungkin karena kondisi saat ini terjadi wabah Covid-19, mungkin anggarannya belum ada untuk perbaikan drainase selokan tersebut," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga kembali mengirim surat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melihat kondisi saat ini, setelah sebelumnya melakukan hal yang sama pada bulan Oktober 2020 lalu.

"Sebelumnya sudah dilakukan pengecekan ke lokasi. Saat melaksanakan assessment, salah satu sarannya dari PVMBG adalah merelokasi rumah warga yang mengalami kerusakan," tuturnya.

Baca Juga: Topik Hangat, Ryu Seung Bum Jalin Asmara dengan Song Hye Kyo, Sedikit lebih dekat Kiprah Ryu Seung Bum

Upaya BPBD lainnya, tambah Adjo, adalah menyampaikan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bersama dan terlibat mengatasi persoalan yang terjadi.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali menyampaikan kepada pimpinan untuk mengatasi persoalan ini.

Disinggung mengenai anggaran, Adjo mengungkapkan, saat ini belum ada. Kemungkinan bantuan untuk warga terdampak bersumber dari CSR.

Baca Juga: Spoiler Drama Korea Vincenzo, Tayang di Netflix 20 Februari 2021

Ia menambahkan, laporan mengenai bantuan yang disalurkan sudah disampaikan ke dinas terkait, yakni Dinas Sosial yang tentunya sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Desa.

Pihaknya berharap, Pemerintah Desa dan Dinas Sosial terus intens melakukan komunikasi dan koordinasi dalam penyaluran ataupun permintaan bantuan untuk warga terdampak.

Hal itu dilakukan supaya dalam penyaluran dan jenis bantuan yang diinginkan warga segera terealisasi dan tepat sasaran. 

Baca Juga: Setelah Tak jadi Lagi Menkes, Kini Terawan Ikut Kembangkan vaksin Pertama Kali di Dunia untuk Covid-19

"Pemerintah Desa menyampaikan permintaan bantuan kepada dinas terkait yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh dinas terkait," pungkasnya. ***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah