Mendapat Tambahan Modal 5 Milyar, Luthfi: BPR Harus Bisa Atasi Permasalahan Bank Emok

- 30 Januari 2021, 16:31 WIB
Mochamad Luthfi Hafiyyan, S. Pt. Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Komisi B Fraksi PDI Perjuangan.
Mochamad Luthfi Hafiyyan, S. Pt. Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Komisi B Fraksi PDI Perjuangan. /Jurnal Soreang/Dok.M Luthfi Hafiyyan

Sebelumnya diberitakan, Bank Kerta Raharja (BKR) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Digadang-gadang Sebagai Pengganti Whatsapp, Ini Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi BiP

Pada tahun 2021, BKR akan mendapatkan penambahan modal Rp5 milliar. Hal itu, untuk membantu program Pemkab Bandung dalam pemulihan ekonomi masyarakat.
 
Dengan adanya penambahan modal tersebut, BKR dituntut untuk meningkatkan inovasi dan jangan terpaku pada program yang sudah berjalan.
 
"BKR harus mampu menciptakan program, agar perputaran keuangan bisa berjalan. Tingkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan lembaga wiraswata," kata Yayat Hidayat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Jadwal dan Live Streaming BWF World Tour Semifinal, Sabtu 30 Januari 2021
 
Yayat menjelaskan, dengan adanya penambahan modal untuk BKR diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung.
 
"BKR harus bisa mendongkrak perekonomian, dengan membantu masyarakat kecil agar bisa bangkit. Permudah proses pinjamannya, dan kawal peningkatan ekonominya," jelasnya.
 
Menurut Yayat, BKR harus bisa memperhatikan pengusaha kecil UMK. Jangan hanya memprioritaskan nasabah, atau konsumen besar.

Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2021: Indonesia Hanya Menyisakan Ahsan-Hendra di Semifinal
 
"Meski secara ekonomis, perputaran ekonomi lebih cepat dipengusaha besar. Namun, dalam peningkatan perekonomian daerah, BKR wajib membina pengusaha kecil," tuturnya.
 
Dengan adanya penambahan modal pada tahun 2021, kata Yayat, BKR harus bisa menyentuh masyarakat atau pengusaha level bawah.
 
"Kami di DPRD, sebagai Bank daerah, BKR harus merangkul dan membina masyarakat kecil untuk meningkatkan UKM. Harus lebih peduli kepada masyarakat, apalagi dimasa pandemi Covid-19, seperti ini," jelasnya. 

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru, Hari Ini 30 Januari 2021
 
Artinya, tambah Yayat, kalau BKR bisa menyentuh masyarakat level bawah. Sama halnya, dengan mencegah atau mengantisipasi masyarakat untuk berhubungan dengan rentenir yang akhir akhir ini marak di Kabupaten Bandung.
 
"Saya imbau BKR untuk ikut berperan dalam memberantas rentenir, hal itu sesuai dengan program kerja Pemkab Bandung. BKR harus lebih inovasi dan responsif, terhadap masalah perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung," tegasnya.
 
Jadi, lanjut Yayat, Secara kesimpulan dorongan modal bagi BKR itu, agar lebih mendorong untuk membanru masyarakat atau nasabah di level bawah.

Baca Juga: Peluang Terpapar Covid-19 Turun Hingga 65,3 Persen, Berikut Penjelasan Ahli Tentang Vaksin Sinovac.

"Harus lebih mendorong membantu masyarakat kecil agar bangkit, apalagi dimasa keterpurukan ekonomi dampak pandemi covid-19. BKR harus hadir ditengah masyarakat ekonomi kecil," tuturnya.
 
Sebelumnya, BPR Kerta Raharja mengalami penurunan pendapatan akibat tak kuasa menahan hantaman pandemi Covid-19. Sehingga, harus kehilangan pendapatan di salah satu produk tabungan untuk pelajar atau simpanan pelajar (Simpel).
 
Menanggapil hal tersebut, Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, produk Simpel BPR Kerta Raharja sebelum terkena pandemi Covid-19, biasanya perputaran pendapatannya mencapai Rp40 miliar setiap tahunnya.

Baca Juga: Waw, Masa PPKM, Masyarakat Keluhkan Langka dan Meroketnya Harga si Melon di Pasaran

Produk tersebut turun akibat tidak ada proses pembelajaran tatap muka. Sehingga, program tersebut sementara harus terhenti.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah