Network
JURNAL SOREANG - Kepala Divisi Penjamin Mutu dan Regulasi PT Biofarma, Jeni Treshnabudhi mengatakan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech memiliki tingkat efikasi 65,3 persen.Dengan kata lain, Vaksin tersebut membuat peluang terpapar Covid-19 turun sebanyak 65,3 persen.
"Dengan kita melakukan vaksinasi, kemungkinan kita terpapar menjadi sakit karena Covid-19 turun sebanyak 65,3 persen. Jadi, 5M tetap berlaku karena vaksinasi tidak menjamin 100 persen kita tidak akan terinfeksi virus," Ujar Jeni Treshnabudhi dalam sebuah webminar, Sabtu 30 Januari 2021.
Jeni mengatakan, dengan memiliki antibodi, tubuh manusia masih bisa bertahan walau terpapar virus Covid-19.Gejala yang mungkin timbul nantinya tidak akan berat, melainkan ringan atau sedang.
Baca Juga: Waw, Masa PPKM, Masyarakat Keluhkan Langka dan Meroketnya Harga si Melon di Pasaran
Saat ini, tim peneliti masih memantau sejauh mana antibodi dalam tubuh yang sudah menerima vaksin dapat bertahan dan menetralisir apabila terpapar virus Covid-19.
"Nanti akan dilihat data setelah enam bulan, satu tahun apa yang terjadi dengan level antibodi protektif ini. Jika terjadi penurunan hingga kurun waktu tertentu, akan dibutuhkan booster berikutnya untuk menaikkan kembali antibodi di dalam tubuh ke level protektif," tutur Jeni.
Mengenai efek samping dari vaksin Sinovac, Jeni menyebutkan tidak ada efek samping yang masuk kategori berat sebab Sinovac yang menggunakan aluminium hidroksida. Namun Jeni mengingatkan para calon penerima vaksin dengan riwayat alergi agar berhati-hati.
Baca Juga: Curah Hujan Tak Pengaruhi Layanan Konsumen, Perumda Air Minum Tirta Rahaja Siapkan Kontak Pelanggan
Sejauh ini, efek samping yang sering terjadi berupa nyeri dan pegal di lokasi suntikan dan keletihan seperti rasa kantuk.
