Kalah di Pilkada Kabupaten Bandung 2020, Dadang Naser (DN) Harus Bertanggung Jawab Benahi DPD Golkar

- 17 Desember 2020, 18:10 WIB
Ketua DPD partai Golkar Kabupaten Bandung, Dadang M Naser saat mengunjungi sejumlah tokoh masyarakat di lingkungan pesantren Ash Sholeh di Kampung Laleureun, Desa Pangguh, Ibun, Kabupaten Bandung, Kamis, 15 Oktober 2020.
Ketua DPD partai Golkar Kabupaten Bandung, Dadang M Naser saat mengunjungi sejumlah tokoh masyarakat di lingkungan pesantren Ash Sholeh di Kampung Laleureun, Desa Pangguh, Ibun, Kabupaten Bandung, Kamis, 15 Oktober 2020. /Sam

JURNAL SOREANG - Dadang M. Naser (DN) harus bertanggung jawab atas kekalahan Partai Golkar di Pilkada Kabupaten Bandung 2020, dengan meneruskan kepemimpinan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II dan mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin itu di Kabupaten Bandung di masa depan.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Bandung, Deden Nugraha, di Soreang, Kamis 17 Desember 2020.

Menurut Deden, kekalahan pasangan Kurnia Agustina dan Usman Sayogi dalam Pilkada Kabupaten Bandung, jelas bisa dijadikan sebagai pelajaran penting bagi DPD Golkar Kabupaten Bandung sebagai partai pengusung.

Baca Juga: Doa Masuk Pasar, Mal atau Supermarket

Apalagi DN sebagai salah satu kader terbaik Golkar Kabupaten Bandung, masih menjabat sebagai Bupati Bandung.

Sebagai Ketua DPD, DN juga sebenarnya sukses membawa Golkar kembali meraih kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Bandung pada pemilu legislatif 2019 lalu.

"Banyak faktor yang menyebabkan kandidat yang diusung Partai Golkar kalah. Oleh karena itu, Kang DN harus bertanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar," tutur Deden.

Baca Juga: Sekolah Ini Raih Nilai Akreditasi Tertinggi di Jawa Barat

Menurut Deden, kekalahan pasangan Nia-Usman sudah dievaluasi secara menyeluruh dan seluruh pimpinan serta pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung sudah mengetahui hal ini.

Oleh karena itu, Deden menilai, bahan evaluasi ini harusnya sudah menjadi modal yang sangat besar untuk mengembalikan kejayaan partai dan kembali berkarya untuk rakyat Kabupaten Bandung.

Menurut Deden, salah satu bentuk tanggung jawab yang harus ditunjukkan DN adalah dengan kembali memimpin kembali DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Bersepeda dengan Hanya Gunakan Bra dan Celana, Wanita Cantik Ini Kumpulkan sekitar Rp190 juta

"Sebagai Ketua AMPG, saya meyakini sosok yang mampu untuk mengeksekusi dan membenahi partai adalah sosok yang berpengalaman, yaitu Kang DN," ujar Deden.

Deden mengibaratkan sebuah tim sepakbola, kekalahan dalam sebuah musim pertandingan menjadi bahan evaluasi yang sangat berharga bagi manajer tim.

Namun hal itu tidak berarti bahwa manajer tersebut harus langsung diganti, karena justru dialah yang lebih paham letak kekurangan yang harus diperbaiki agar bisa bangkit dan menjadi juara di musim berikutnya.

Baca Juga: Bersepeda dengan Hanya Gunakan Bra dan Celana, Wanita Cantik Ini Kumpulkan sekitar Rp190 juta

Seperti diketahui, DPD Golkar Kabupaten Bandung sendiri saat ini memang tengah bersiap untuk menggelar Musyawaran Daerah (Musda) pada 24 Desember 2020.

Musda itu akan memperebutkan 37 suara yang terdiri dari 31 suara Pengurus Kecamatan (PK), 1 suara DPD Partai Golkar Kabupaten, 1 suara Dewan Pertimbangan Partai Golkar, 1 suara organisasi pendiri Partai Golkar (SOKSI, MKGR dan Kosgoro), 1 suara organisasi yang didirikan (AMPI, Al Hidayah, Satkar Ulama, dan lain-lain), 1 suara ormas sayap Partai Golkar (AMPG dan KPPG) dan 1 suara DPD Partai Golkar Jawa Barat.

Setidaknya sudah ada empat kandidat yang muncul dalam bursa calon Ketua DPD yaitu Sugiyanto (Ketua DPRD Kabupaten Bandung), Cecep Suhendar (Ketua Fraksi Partai Golkar), Yanto Setianto (Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung) dan Anang Susanto (Anggota DPR RI).

Baca Juga: Inilah Deretan Video Musik Happy Asmara dan Denny Caknan dengan View Terbanyak di Youtube

Deden menilai, semua nama yang muncul tersebut memang merupakan kader terbaik Partai Golkar Kabupaten Bandung saat ini.

Namun ia menegaskan bahwa dalam kondisi saat ini, DPD Golkar Kabupaten Bandung membutuhkan sosok yang berpengalaman dan mampu fokus untuk menjalankan roda organisasi dan tidak terganggu oleh berbagai aktivitas lain.

Keempat nama itu sendiri, jelas tidak akan bisa fokus karena sudah memiliki aktivitas lain sebagai wakil rakyat, yang juga tidak bisa diemban dengan fokus setengah-setengah.

Baca Juga: Ternyata Ada Beras dari Singkong. Ini Karya BulogBaca Juga: Ternyata Ada Beras dari Singkong. Ini Karya Bulog

Sedangkan DN sendiri, diyakini akan bisa lebih fokus dalam membenahi dan mengurus Partai Golkar setelah tidak lagi menjabat sebagai bupati pada Februari 2021 mendatang.

"Karena lebih fokus, maka saya yakin Kang DN akan lebih mampu membawa Partai Golkar Kabupaten Bandung untuk meraih tambahan kursi pada pemilu legislatif mendatang sekaligus menempatkan kader terbaik Golkar dalam Pemilukada serentak 2024 nanti," kata Deden.

Terlebih, modal pengalaman 10 tahun memimpin puluhan ribu aparat sipil negara (ASN) dan mengorganisasikan puluhan organisasi perangkat daerah yang memiliki masalah dan tantangan yang lebih kompleks, jelas sebuah kelebihan DN yang tak dimiliki calon lain.

Baca Juga: Bermodalkan Keyakinan, 90 Paper Mahasiswa UIN SGD Masuk Konferensi InternasionalBaca Juga: Bermodalkan Keyakinan, 90 Paper Mahasiswa UIN SGD Masuk Konferensi Internasional

"Tentu akan lebih mudah untuk menuntaskan berbagai persoalan di tubuh Partai Golkar Kabupaten Bandung supaya bisa bangkit dan kembali berkarya untuk masyarakat," kata Deden.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x