Meski Akui Dipesan, LSI Denny JA Tegaskan Tak Akan Pernah Memanipulasi Data dan Membohongi Publik

- 9 Desember 2020, 19:41 WIB
Calon Bupati Bandung, Dadang Supriatna berpelukan dengan tim pendukung saat mengetahui keunggulan perolehan suara melalui hitung cepat versi LSI Denny JA pada ajang pemilukada Kabupaten Bandung tahun 2020, di kediamannya di Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 Desember 2020.
Calon Bupati Bandung, Dadang Supriatna berpelukan dengan tim pendukung saat mengetahui keunggulan perolehan suara melalui hitung cepat versi LSI Denny JA pada ajang pemilukada Kabupaten Bandung tahun 2020, di kediamannya di Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 Desember 2020. /Sam/Jurnal Soreang

Baca Juga: Anak Presiden Jokowi Unggul Jauh dalam Pilkada Solo

Di sisi lain, menurut Khotib, yang paling parah adalah kepercayaan publik akan jatuh dan membuat sebuah lembaga survei tidak lagi akan dilirik jika pernah melakukan manipulasi data.

Menurut Khotib, ada perbedaan besar antara survei dan quick count quick count adalah potret apa yang sudah terjadi, yaitu data di TPS.

Sedangkan survei adalah potret tentang apa yang akan terjadi, karena responden untuk beropini terkait siapa yang akan mereka pilih jika pilkada dilaksanakan pada hari mereka disurvei.

Baca Juga: Versi LSI Denny JA, Paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Unggul dalam Pilkada Tangerang Selatan

Oleh karena itu, perbedaan data survei antara satu lembaga dan lembaga lain bisa saja berbeda, karena dinamika bisa terjadi di rentang waktu yang berbeda.

"Namun data survei terbaru jelas lebih valid karena memotret dinamika terbaru," kata Khotib.***

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah