Baca Juga: Anak Presiden Jokowi Unggul Jauh dalam Pilkada Solo
Di sisi lain, menurut Khotib, yang paling parah adalah kepercayaan publik akan jatuh dan membuat sebuah lembaga survei tidak lagi akan dilirik jika pernah melakukan manipulasi data.
Menurut Khotib, ada perbedaan besar antara survei dan quick count quick count adalah potret apa yang sudah terjadi, yaitu data di TPS.
Sedangkan survei adalah potret tentang apa yang akan terjadi, karena responden untuk beropini terkait siapa yang akan mereka pilih jika pilkada dilaksanakan pada hari mereka disurvei.
Baca Juga: Versi LSI Denny JA, Paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan Unggul dalam Pilkada Tangerang Selatan
Oleh karena itu, perbedaan data survei antara satu lembaga dan lembaga lain bisa saja berbeda, karena dinamika bisa terjadi di rentang waktu yang berbeda.
"Namun data survei terbaru jelas lebih valid karena memotret dinamika terbaru," kata Khotib.***