JURNAL SOREANG - Dalam debat publik pertama Pilkada Kabuaten Bandung Sabtu 31 Oktober 2020, pasangan nomor urut 2 Yena Iskandar Masoem-Atep menyoroti tata kelola pemerintahan yang bersih transparan dan profesional sebagai misi utama mereka jika terpilih.
Salah satu program yang ditawarkan adalah 'Festival APBD' yang memungkinkan masyarakat luas mengetahui persis proyeksi pendapatan dan peruntukan anggaran Pemkab Bandung.
"Saya pernah melihat di desa ada baliho yang menunjukan rincian APBDes. Kenapa pemerintah Kabupaten Bandung tidak melakukan itu semua, sehingga masyarakat itu mengetahui apa saja proyeksi anggaran itu," kata calon bupati nomor urut 2 yang akrab disapa Teh Yena.
Baca Juga: Debat Publik Pilkada Kabupaten Bandung. Teh Nia: Ternyata luas juga hal-hal yang belum diselesaikan
Teh Yena mencontohkan, setelah ditelusuri lebih dalam, anggaran pendidikan saat ini sebenarnya masih kecil.
Hal itu ditunjukan dengan angka rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Bandung masih berada di kisaran 8,85 tahun atau tidak tamat SMP.
Hal itu sangat disayangkan mengingat IPM Kabupaten Bandung sebenarnya memang naik.
Baca Juga: Akibat Cuaca Ekstrim, Pohon Tumbang Menimpa Penjaga Vila
Dengan dukungan anggaran pendidikan yang lebih besar, jelas akan membuat daerah ini bisa sejajar dengan daerah-daerah lain di sekitarnya.
Selain itu, Yena juga menekankan tentang masih banyaknya potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang belum tergali selama ini.
"Saat kita nanti merencanakan anggaran, yang paling penting adalah peningkatan PAD," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Harus Siap Hadapi Potensi PD III
Salah satu kiat Teh Yena dalam meningkatkan PAD adalah bekerja dengan profesional, transparan dan penuh tanggung jawab.
Sementara itu Atep mengaku dirinya dibesarkan dan dididik sebagai atlet sepakbola yang selalu harus berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.
"Mimpi saya, saya ingin Kabupaten Bandung dapat berkompetisi dengan kabupaten yang ada di indonesia untuk menjadi yang terbaik," ucap Atep.***