Anugrah PWI! Kang DS Mengenalkan Badawang dan Wayang Golek Ciri Khas Kesenian Kabupaten Bandung

4 Januari 2024, 17:41 WIB
Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung saat mengunjungi kantor PWI pusat dan mengenalkan kesenian badawang dan wayang golek sebagai seni khas Kabupaten Bandung. /Rustandi /Dok.Diskominfo kab bandung

JURNAL SOREANG - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengenalkan warisan budaya dan seni badawang serta wayang golek sebagai kesenian khas Kabupaten Bandung.

Menurutnya, karena kesenian tersebut merupakan ciri khas. Maka, hingga saat ini masyarakat Kabupaten Bandung terus dilestarikan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bandung saat silaturahmi dan pengambilan foto dan Video untuk penerbitan majalah "Anugerah PWI" di Kantor PWI Pusat Gedung Dewan Pusat Lt. IV, Jalan Kebon Sirih Jakarta, Kamis 4 Januari 2024.

Baca Juga: Ranking BWF Awal Tahun 2024 Ganda Putra: Dua Pasangan Indonesia Masuk 10 Besar Dunia, Tapi Bukan Hendra/Ahsan

Didampingi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Bandung Yosep Nugraha, Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung dihadapan pengurus PWI pusat mengungkapkan bahwa Kabupaten Bandung memiliki potensi dan warisan budaya yang sangat beragam.

Kang DS menjelaskan, Kabupaten Bandung sangat kaya akan Seni budaya mulai dari peninggalan situs-situs bersejarah sampai seni pertunjukkan, salah satunya adalah kesenian badawang.

Kesenian badawang tersebut, kata Kang DS, menjadi ciri khas kesenian Kabupaten Bandung. Selain itu, ada juga kesenian reog, singa depok dan lain sebagainya.

"Badawang merupakan pertunjukkan khas Kabupaten Bandung yang kini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) nasional. Badawang yang merupakan seni budaya masyarakat ini biasanya dimainkan dalam acara-acara pesta kesenian rakyat seperti mapag menak, arak-arakan, memeriahkan khitanan dan lain sebagainya. Selain itu ditampilkan pada kegiatan masyarakat," kata Kang DS melalui rilis yang diterima Jurnal Soreang.

Baca Juga: 5 Pelaku Pengeroyokan Anggota Satpol PP Ditetapkan Tersangka, Polisi Sebut 4 Diantaranya Positif Narkoba

Selama ini menurut Kang DS, pihaknya menilai bahwa kesenian badawang merupakan inovasi budaya lokal unggulan dan identitas daerah Kabupaten Bandung.

Kesenian badawang tersebut, menampilkan boneka besar berwujud tokoh Panakawan Sunda, yaitu Semar, Cepot, Dawala dan Gareng.

"Hingga saat ini, kesenian badawang masih diminati dan dilestarikan oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Saat ini masih ada beberapa lingkung seni yang mempertunjukkan kesenian Badawang," jelasnya.

Lebih lanjut kang DS juga menyebutkan cukup banyak seni budaya yang saat ini terus berkembang di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Awal Tahun 2024! Kemendag: Subsidi Menjaga Melonjaknya Harga Cabai Keriting di Halmahera Utara

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah memasukan kesenian badawang sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2018 lalu dan berhasil ditetapkan pada WBTB Wilayah Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat tahun 2019.

"Pemkab Bandung mendorong mitra kesenian (Paseban) di desa-desa untuk menampilkan seni badawang dalam kegiataan pagelaran atau pentas seni sebagai bentuk tindak lanjut untuk pelestarian kesenian badawang yang tertulis pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung No 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan Daerah," katanya.

Selain itu, Kang DS juga telah mendorong para penggiat seni memiliki legalitas hukum untuk menunjang kepercayaan tiap pihak untuk menjalin kerja sama.

"Pemerintah terus memberikan support kepada masyarakat untuk terus menjalankan kesenian badawang sebagai identitas budaya Kabupaten Bandung serta membuka peluang bisnis bagi pelaku seni maupun pengrajin boneka badawang," akunya.

Baca Juga: Belum Lengkap, Kejaksaan Tinggi Kembalikan Berkas Perkara Tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya

Lebih lanjut kang DS mengatakan, seni badawang bisa menjadi salah satu warisan budaya khas Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri.

"Seni badawang dapat ditampilkan di kancah global sebagai pertunjukkan seni dari Indonesia," katanya.

Kang DS mengungkapkan bahwa seni badawang memenuhi 3 borang dari 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), di antaranya seni pertunjukkan, ritual khusus (ritus) dan adat istiadat.

Kang DS menambahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung seringkali melibatkan seni badawang dalam pembukaan pesta rakyat atau kegiatan yang sifatnya helaran dan intensitas pelibatan seni.

Baca Juga: Ingin Bisa Shalat dengan Khusyu? Begini Makna Khusyu dan Cara Efektif untuk Mendapatkannya

"Disbudpar Kabupaten Bandung membentuk Forum Kebudayaan Paseban dan DKKB (Dewan Kebudayaan Kabupaten Bandung) sebagai wadah bagi seniman dan budayawan untuk menyampaikan aspirasi sekaligus membantu Pemkab Bandung melestarikan kebudayaan lokal," jelasnya.

Kang DS juga mengatakan, bahwa kesenian badawang ini sudah mendapatkan penghargaan dari ORI (Original Rekor Indonesia) dalam rangka Festival Budaya Rancaekek pada kategori Rekor Opak Kolaborasi Seni Badawang pada Parade Festival Kreasi Baring Reak Jilir II tahun 2018.

"Seni badawang sudah ditetapkan sebagai WBTB dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019. Seni badawang pernah ditampilan di beberapa acara lokal dan nasional, di antaranya Wet Java Festival 2019, Asia-Africa Festival, dan perayaaan imlek pada Bogor Street Fest," tegasnya.

Kang DS berharap kesenian badawang layak menjadi produk budaya unggulan Kabupaten Bandung sebab pegiat seni badawang masih aktif tampil dan mempromosikan budaya seni badawang.

Baca Juga: 5 Pengeroyok Satpol PP Jakpus Diringkus, Polisi Ungkap Kronologinya

"Seni badawang masih memiliki daya tarik dan diminati oleh masyarakat Kabupaten Bandung," katanya.

Dengan adanya pengakuan WBTB Wilayah Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat di tahun 2019, Kang DS berharap seni badawang bisa kembali diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO sehingga memperkuat kedudukan seni budaya unggulan khas Kabupaten Bandung.

"Kita berharap seni budaya Kabupaten Bandung dapat semakin maju dan bisa menjadi destinasi serta mendapatkan pengakuan dari para pemangku adat di tingkat lokal sampai ke tingkat internasional dalam bentuk penghargaaan WBTB dari UNESCO," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler