Kondisi Anak di Indonesia Memprihatinkan, Ini Data dari Kementerian PPA

17 Oktober 2021, 14:55 WIB
Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian.Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nanang A. Rahman, saat Advokasi dan Diseminasi Dalam Sinergitas Kebijakan Perlindungan Khusus Anak di Hotel Sutan Raja, Minggu 17 Oktober 2021. /SARNAPI/JURNAL SOREANG

 

JURNAL SOREANG- Kondisi anak di Indonesia masih memprihatinkan karena masih banyaknya kekerasan baik fisik, seksual maupun emosional.

Apalagi pelaku kekerasan itu adalah orang-orang terdekat bahkan orangtuanya sendiri.

Hal itu dikatakan Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian.Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA),  Nanang A. Rahman, saat Advokasi dan Diseminasi Dalam Sinergitas Kebijakan Perlindungan Khusus Anak di Hotel Sutan Raja, Minggu 17 Oktober 2021.

Baca Juga: Temukan Adanya Pencabulan, Polri Buka kembali Kasus Dugaan Pemerkosaan Anak di Luwu Timur

Acara dihadiri dosen UNPAD Entik Bintari, Wakil Ketua Komisi VIII DPR H. Tubagus Ace Hasan Syadzily dan puluhan pendamping program bantuan sosial Kabupaten Bandung.

Lebih jauh Nanang mengatakan, berdasarkan hasil survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2020 ternyata sebagian besar anak laki-laki maupun perempua mengalami kekerasan baik fisik, seksual maupun emosional.

"Yang masuk kategori anak dari jabang bayi yang masih ada dalam kandungan sampai anak usia 18 tahun," katanya.

Baca Juga: Wow! Kini Nikah Siri Bisa Buat Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran Anak

Dia menambahkan, 1 dari 2 anak laki-laki mengalami kekerasan emosional, sedangkan anak perempuan juga mengalami hal sama meski jumlahnya tak sebanyak anak laki-laki.

"Sementara 1 dari 3 anak laki-laki mengalami kekerasan fisik, dan 1 dari 5 anak perempuan mengalami kekerasan perempuan," ujarnya.

Ironisnya pelaku kekerasan adalah orang-orang terdekat bahkan orangtua sendiri.

"Untuk kasus kekerasan seksual di Luwu Timur sudah kami tangani dengan membentuk tim khusus. Kasus ini sangat miris dan menyita perhatian.publik sebab pelakunya adalah orangtuanya," katanya.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur, Polisi Amankan Kakek Lansia

Sedangkan Ace Hasan menyatakan, kasus kekerasan terhadap anak mengalami peningkatan saat pandemi ini.

"Penyebab kekerasan kepada anak lebih banyak didorong masalah ekonomi. Jangan sampai kita mengalami lost generation ini akibat pandemi," ujarnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler