Jamur Raksasa yang Viral Cicalengka Dibudidayakan di China, Prof Nyoman: Bisa Dikonsumsi

6 Oktober 2021, 17:30 WIB
Jamur Raksasa yang Viral Cicalengka Dibudidayakan di China, Prof Nyoman: Bisa Dikonsumsi /Handri /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Peneliti ITB Prof I Nyoman Aryantha melansir bahwa jamur raksasa yang viral ditemukan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, bernama latin Phlebopus marginatus.

Biasanya, kata Nyoman, jamur seperti itu ditemukan di beberpa negara mulai Australia sampai China termasuk Indonesia.

"Jamur ini biasa tumbuh di pangkal pohon Eucalyptus, flamboyan, mangga, nangka, dll. Sebagai ektomikorhiza namun juga dapat tumbuh mandiri tanpa inang tanaman," tutur Nyoman, Rabu 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Bukan Hanya Tugas Stiker, Pelatih Persib Bandung Robert Alberts: Cetak Gol Merupakan Tugas Tim

Ia menambahkan bahwa menurut literatur, jamur ini dapat berukuran raksasa dengan ukuran diameter tudung bisa di atas 70 sentimeter.

Tubuh buah yang paling besar pernah ditemukan berbobot 29 kilogram.

Nyoman melansir, jamur jenis ini juga sudah bisa dibudidayakan di China.

Baca Juga: Kekayaan Capai 2,5 Miliar Dolar AS, Donald Trump Tetap Terhempas dari Daftar 400 Orang Terkaya Amerika

"Jamur ini bisa dikonsumsi walaupun tidak direkomndasi karena rasanya tidak enak. Meski demikian di alam konon jamur ini menjadi makanan serangga termasuk tempat berkembang biak lalat," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mengkaji peluang budidaya jamur raksasa yang ditemukan di depan rumah warga di Cicalengka.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengirim sampel jamur tersebut untuk diteliti di Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga: 5 Cara Promosi Via Medsos yang Perlu Dihindari agar Usaha Sampingan Lancar, Paling Bahaya Nomor Satu

"Kalau memang kandungan nutrisinya bagus dan aman, tahap keduanya kami akan kaji teknik budidayanya," ujar Tisna saat ditemui Rabu, 6 Oktober 2021.

Tisna menambahkan, jamur raksasa tersebut memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi jika bisa dan aman dikonsumsi.

Soalnya berat satu tangkai jamur tersebut, mencapai 3,5 kilogram.

Baca Juga: Viral Jamur Raksasa di Cicalengka, Dinas Pertanian Kab Bandung Ambil Sampel untuk Diteliti

"Kalau ini bisa dibudidayakan, bisa jadi sumber pangan baru," ujarnya.

Tisna menambahkan, awal temuan jamur raksasa tersebut oleh warga pemilik rumah itu sendiri.

Seperti diketahui, warga tersebut adalah Safitri Gunawan (19), yang tinggal di Desa Babakan Peuteuy, Cicalengka.

Baca Juga: Momen Kedekatan Sultan Hassanal Bolkiah dan Raja Malaysia, Sultan Abdullah, Saling Berikan Penghargaan

Awalnya, Fitri dan orangtuanya menemukan empat jamur raksasa tumbuh di pekarangan rumahnya.

Namun satu jamur membusuk, sehingga tersisa tiga jamur saat Tisna dan staf Dinas Pertanian datang ke lokasi.

Satu dari tiga jamur raksasa tersebut lantas diminta untuk dikirimkan sebagai sampel dan diteliti di ITB.

Baca Juga: Ini Jenis Jurus Sederhana yang Bisa Singkirkan Migrain

Menuru Tisna, temuan jamur raksasa di rumah keluarga Fitri, sebenarnya bukan kali ini saja.

"Sudah tiga kali, setiap tahun mereka menemukan jamur raksasa itu tumbuh sendiri di halaman rumahnya," ujar Tisna.***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler