Diduga Akibat Pergeseran Tanah, Puluhan Rumah di Kutawaringin Bandung Alami Kerusakan

19 Februari 2021, 15:36 WIB
Warga saat menunjukan retakan tembok rumah yang berlokasi di kampung Dipadu RT.04/RW.02, Desa Buminagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jumat 19 Februari 2021. /Yusup/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sebanyak 20 rumah di Kampung Cikadu Kidul RT.04/RW.02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung mengalami kerusakan. 10 rumah di antaranya bahkan rusak parah.

Dari informasi yang diperoleh, awalnya rumah warga tersebut hanya mengalami retakan kecil.

Namun lama kelamaan, retakan tersebut semakin melebar dan memanjang. 

Baca Juga: Komentar Lawas Nissa Sabyan, Adik Ayus Sabyan Ungkap Jasa Ririe Fairus

Kerusakan yang terjadi salah satunya menimpa rumah milik Eyeh (50), dimana tembok rumah sudah retak parah.

Bahkan, lantai rumahnya pun sudah turun sekitar 10 cm yang membuat lantai rumahnya tidak rata lagi.

"Ini lihat pak, di sini udah miring pisan," kata Eyeh dalam keterangannya kepada wartawan sambil menunjuk letak kerusakan di rumahnya, Jumat 19 Februari 2021.

Baca Juga: Bersama Satgas Covid-19, Insan Pers Turut Bagikan Masker di Rancaekek

Terkait kejadian ini, ia bersama warga lainnya menduga kondisi tersebut disebabkan adanya pergerakan tanah di bawah rumah milik warga. 

Sementara itu, Ketua RT setempat, Odang Setiawan, mengatakan bahwa hingga saat ini, ada 20 rumah warga yang mengalami kerusakan, 10 rumah di antaranya rusak parah. 

"Ada sekitar 20 rumah yang rusak. Kalau yang parah sekitar 10an rumah," ungkapnya.

Baca Juga: Turun Gunung! Yoga Santosa, Ketua Bidang Organisasi Ambil Formulir Calon Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung

Odang menjelaskan, 20 rumah tersebut ditinggali oleh 35 keluarga.

Mereka memilih tetap bertahan sembari menunggu bantuan dari pemerintah setempat. 

Di tempat yang sama, Ketua RW.02, Nandang Wardan, menjelaskan pada awalnya warga menemukan retakan kecil sekitar 50 cm pada Agustus tahun lalu. 

Baca Juga: Meninjau Penerapan Smart City di Kota Batu Jawa Timur, Berikut Penjelasan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan

Namun setelah beberapa bulan, retakan itu menjadi semakin lebar dan semakin meluas.

"Kondisi yang terjadi, keretakan ini ketahuan pada Agustus 2020 kemarin," papar Nandang.

Sejak setahun lalu, pihaknya telah melaporkan kerusakan tersebut kepada BPBD Kabupaten Bandung. 

Baca Juga: Penawaran Kerjasama Bidang Peternakan, Unpad Gelar Audiensi ke Bupati Sumedang

Petugas BPBD dan PVMBG sudah melakukan assessment atau penilaian dan kajian terkait penyebab retakan tersebut. 

Namun sayangnya, hingga sekarang belum ada tindakan lanjutan dari Pemerintah Daerah terkait hasil kajian tersebut. 

"Sudah ada pendataan dari BPBD, namun belum ada tindak lanjutnya," keluhnya.

Baca Juga: Dor! Melawan Saat Ditangkap, Kaki YG Dihadiahi Timah Panas oleh Petugas Polres Pelabuhan Belawan, Medan

Pihaknya bersama warga belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya retakan tersebut.

Namun, dirinya menduga ada pergerakan tanah di bawah rumah warga. 

"Kalau malam kedengaran ada suara kretek-kretek gitu," pungkas Nandang. ***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler