Setelah Direhab Total PLN, Kini Rumah Penerima Penghargaan Presiden Jadi Layak Huni

30 Januari 2021, 10:01 WIB
Manajer Senior Bidang Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Jabar, Iwan Ridwan (kedua kiri), saat meresmikan bedah rumah Ketua FTBM Kabupaten Bandung, Mang Yayat, Sabtu, 30 Januari 2021, di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung. /SARNAPI/

JURNAL SOREANG- Setelah selama sebulan direhab dengan dana Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN, rumah Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung, Rudiat atau Mang Yayat, kini layak huni.

Sebelumnya rumah penerima penghargaan presiden bidang literai ini memprihatinkan sebab rumah panggung dengan dinding bilik yang sudah berlubang di beberapa tempat.

Peresmian rehab rumah dilakukan Manajer Senior Bidang Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Jabar, Iwan Ridwan, Sabtu, 30 Januari 2021, di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung.

Baca Juga: Perbaikan Rumah yang Dikerjakan Swadaya Ternyata Hasilnya Lebih Hebat

Menurut Iwan, PLN sebagai perusahaan milik negara tak hanya memikirkan laba melainkan juga kepedulian kepada sesama.

"Apalagi PLN memiliki YBM sebagai lembaga yang mengumpulkan zakat dari karyawan PLN yang beragama Islam lalu disalurkan kepada mereka yang berhak," ujar Iwan.

Sebelumnya  puluhan tahun Mang Yayat tinggal di rumah yang kurang layak huni karena terbuat dari bilik yang sebagian sudah jebol.

Baca Juga: Kabar Gembira, PLN Berikan Stimulus Keringanan Biaya Listrik, Ini Cara Mendapatkannya

"Semoga rumah baru ini bisa mendatangkan berkah bagi penghuni dan warga sebab dipakai juga pengajian maupun majelis zikir," katanya.

Sedangkan Mang Yayat menghaturkan terima kasih kepada PLN dan YBM baik tingkat Jawa Barat maupun Majalaya, Kabupaten Bandung, yang telah melakukan bedah rumahnya.

"Akhirnya impian kami untuk memiliki rumah yang layak huni sekaligus tempat kegiatan warga bisa tercapai," kata penggiat literasidengan cara berjualan tahu ini.

Baca Juga: Perusahaan Ini Punya Lembaga Sosial yang Bisa Diakses Masyarakat

Bantuan perbaikan rumah tak layak huni (Rutilahu) PLN Jabar dan PLN Majalaya dikerjakan Mang Yayat dan warga secara swadaya."Biasanya selama ini bedah rumah yang dilakukan YBM PLN melibatkan pihak ketiga yakni pengusaha," katanya.

Bedah rumah yang dilakukan YBM PLN karena kondisi rumah Mang Yayat memang memprihatinkan. Padahal, Mang Yayat merupakan warga Kabupaten Bandung yang berprestasi dalam bidang literasi dengan mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Jokowi tiga tahun lalu di Istana Negara pada tiga tahun lalu.

Awalnya rumah Mang Yayat berbentuk panggung dengan dinding terbuat dari bilik bambu. Itu pun sudah ada beberapa titik bilik bambu yang berlubang akibat termakan usia.

Baca Juga: Bupati Bandung Terpilih Kang DS dan Wabup Terpilih Sahrul Gunawan Akan Rutinkan Blusukan Tiap Jumat

Mang Yayat yang aktif memimpin Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sehati dengan berbagai kegiatan literasi, kesenian, dan sosial ini juga hanya memiliki teras sempit, ruang tamu tiga kamar tidur, satu dapur dan satu jamban.

Ruang tamu juga dipenuhi dengan buku dan pakaian sehingga terkesan kurang rapi. Demikian pula dengan teras yang juga diisi dengan tiga tong untuk beternak lele sebab Mang Yayat dan istrinya, Umi Ratna, sedang uji coba mengembangkan lele.

Teras juga dipenuhi dengan alat musik dari bambu karena Mang Yayat aktif membina tim kesenian celempung yang didominasi musik dari bambu.Kondisi rumah Mang Yayat yang memprihatinkan bisa jadi karena Mang Yayat lebih memperhatikan masyarakat.

Baca Juga: Dari Aksi Sosial Virtual, PLN Sambungkan Listrik Gratis 600 Keluarga Pra Sejahtera

"Akhirnya rumah sendiri belum terpikirkan untuk dibangun secara layak. Padahal TBM Sehati memiliki gedung megah sebab dibangun pemerintah desa," kata pengurus YBM PLN Majalaya, H. Dadan yang menambahkan dana bedah rumah dari YBM PLN Jabar sebesar 90 persen dan YBM PLN Majalaya 10 persen.

Menurut Mang Yayat, daa dari YBM PLN sebesar Rp 65 juta untuk membangun rumah dari awal dengan membangun tiga kamar tidur, satu ruangan dapur, satu ruang tamu, jamban dan teras.

"Alhamdulillah dengan swadaya maayarakat baik tenaga maupun makanan sehingga kalau dihitung dana yang dihabiskan lebih dari Rp 100 juta," ujarnya yang menambahkan semua dinding rumah memakai bata ringan.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler