Mengenal Satria-I, Satelit Indonesia yang akan Jangkau 150 Ribu Titik Layanan Publik

- 20 Agustus 2021, 11:41 WIB
 Netflix Dokumentasikan Peluncuran Roket SpaceX dengan Judul ‘Countdown: Inspiration4’ Tayang September
Netflix Dokumentasikan Peluncuran Roket SpaceX dengan Judul ‘Countdown: Inspiration4’ Tayang September /ANTARA

JURNAL SOREANG - Pemerintah Indonesia gencar melakukan program percepatan transformasi digital nasional dengan memperkuat akses dan kualitas layanan digital atau internet hingga ke pelosok negeri. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria-I) yang rencananya akan dilakukan tahun 2023 mendatang.

Sebelumnya, 11 stasiun bumi atau gateway dibangun terlebih dahulu untuk menghubungkan Satria-I dengan bumi yang diawali dengan pembangunan gateways di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Satria-I, Satelit Multifungsi Terbesar di Asia yang Siap Meluncur Tahun 2023

"Meskipun di tengah pandemi Covid-19, proyek Satria-I sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi digital, terus diwujudkan demi menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok Nusantara," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id yang diunggah pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Kebetulan pula, tambah Menkominfo, momentum awal pembangunan gateways ini bertepatan dengan peringatan 76 Tahun Kemerdekaan RI dan Hari Konstitusi RI.

Cita-cita menghubungkan rakyat Indonesia yang tersebar di banyak pulau melalui jaringan digital, selaras dengan tujuan cita-cita pendiri dalam mempersatukan NKRI.

Pada 2023 saat diluncurkan, proyek Satria-I akan menghadirkan internet dengan kapasitas 150 gigabytes (Gbps) di 150 ribu titik layanan publik melalui teknologi high throughput satellite (HTS).

Baca Juga: Indonesia Tunggu Kedatangan Sputnik V dari Rusia: Bukan Satelit, Tapi Vaksin

Adapun 150 ribu titik layanan publik tersebut meliputi sekolah dan pesantren, fasilitas kesehatan masyarakat, keamanan masyarakat, kantor pemerintahan, dan layanan publik lainnya.

Nantinya, akan ada 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.

Kemudian untuk melancarkan layanan fasilitas kesehatan masyarakat, 3.700 titik tersebar di puskesmas dan rumah sakit.

Pelayanan kesehatan digital amat diperlukan untuk menyokong kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi dan terpusat, sehingga memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Baca Juga: Satria-I, Satelit Multifungsi Terbesar di Asia yang Siap Meluncur Tahun 2023

Dari sektor keamanan, keberadaan jaringan internet yang andal dapat melayani 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Di samping itu, keberadaan Satelit Satria-I dapat menjangkau 47.900 titik kantor desa/kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lainnya.

Jaringan internet tersebut juga dapat mengoptimalkan pelayanan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE/e-government) secara efisien dan efektif.

Sedangkan 600 titik lainnya akan disebar melalui teknologi high throughput satellite (HTS) Satria-I di berbagai layanan publik.***

Editor: Rustandi

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah