JURNAL SOREANG - Youtube Windah Basudara yang sempat dibajak alias di hack membuat geger terutama para subcribersnya.
Berita akun Windah Basudara yang kena hack juga ikut menyebar di media sosial, khususnya di TikTok.
Tercatat akun Youtube milik Windah Basudara terkena Hack sejak Sabtu 16 Juli 2022 pagi.
Baca Juga: Tes IQ: Anda Terbukti Cerdas dan Teliti, Kalau Bisa Temukan Berapa Jumlah Perbedaan pada Gambar Ini?
Namun hingga saat ini akun Youtube Windah Basudara belum bisa kembali seperti sedia kala.
Dibeli Ukraina?
Teman dekat Windah yaitu Cendy, sempat berkata kalau akun Youtube Windah bukan di hack.
Baca Juga: Tes IQ: Dengan Pindahkan 2 Korek Api Kamu Bisa Bikin 3 Segitiga dari Gambar Ini, Tahu Caranya?
Melainkan channel Windah Basudara dibeli oleh negara luar yaitu Ukraina.
"Itu bukan di hack, tapi dibeli sama pihak Ukraina untuk menyeimbangkan ekonominya," kata Cendy.
"Sorry bukan Ukraina, Sri Lanka. Karena Sri Lanka lagi bangkrut," sambung Cendy.
Tetapi setelah ditelusuri, perkataan Cendy temannya Windah hanya joke alias bercandaan.
Mengutip akun TikTok @agatastarking, akun Windah Basudara memang benar telah di Hack.
Sebelumnya sudah banyak kasus hack seperti ini yang telah terjadi kepada para Youtuber gaming.
Sebut saja beberapa channel Youtube yang pernah mengalami kejadian serupa yaitu Antimage, Rendy ranger dan Oura gaming.
Untuk Menenangkan
Lantas mengapa Cendy, teman dekat Windah Basudara berkata akun Youtubenya telah dibeli oleh pihak Ukraina?
Disebutkan kalau Cendy berkata seperti itu untuk menenangkan para subcribers, khususnya bocil kematian.
Baca Juga: Link Nonton Why Her Eps 14 Sub Indo, Seo Hyun Jin dan Hwang In Yeop Akan Jatuhkan Heo Joon Ho?
Menenangkan agar tidak resah dan gelisah dari kejadian akun Youtube Windah Basudara yang terkena hack.
Banyak yang menyebut, ini adalah ulah dari hacker anonymous (tak dikenal) dan bukan ulah pihak Ripple.
Artinya, Ripple sama sekali tidak ada kaitannya dengan akun Youtube Windah Basudara yang terkena hack.
Jadi subcribers Windah Basudara disarankan untuk tidak menghujat serta report sosial media Ripple.***