Indonesia Tertinggi Serangan Siber, Bekerja dari Rumah Harus Waspada

18 Januari 2021, 05:13 WIB
WFH memungkinkan serangan siber yang mengincar jaringan karyawan selama bekerja dari rumah untuk mencuri data dan informasi penting.* /Pexels/Mati Mango

JURNAL SOREANG- Dengan adanya pandemi Covid-19 apalagi dengan  pembatasan megiatan masyarakat sehingga para karyawan dianjurkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Tentu saja kerja dari rumah selama pandemi virus corona menimbulkan tantangan baik untuk karyawan maupun perusahaan khususnya dari segi keamanan data.

Dilansir dari ANTARA, baru-baru ini, Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono, mengutip laporan Turning The Tide, memperkirakan serangan siber tahun ini beralih ke jaringan rumah, bukan lagi jaringan perusahaan.

Baca Juga: Perketatan PSBB Bandung Raya, Bupati Bandung Dadang Naser: WFH BIsa Diterapkan 75 Persen

"Alasannya beberapa karyawan yang memegang data penting perusahaan bekerja menggunakan jaringan rumah, yang umumnya tidak memiliki proteksi sekuat jaringan perusahaan," ujarnya.

Dia menambahkan, akses dari rumah jika tidak terproteksi dengan baik, risikonya sangat tinggi.

*Salah satu celah masuk  serangan siber saat bekerja dari rumah adalah melalui email atau surat elektronik (surel). Peretas memanfaatkan situasi pandemi virus corona untuk menyebarkan email yang berkaitan dengan Covid-19 agar korban tertarik untuk melihatnya," katanya.

Baca Juga: Empat Tantangan Turunkan Berat Badan Selama Bekerja dari Rumah, 'Gojali dan Bungah' Jadi Atensi

Trend Micro menemukan pada kuartal ketiga 2020, Indonesia mendapat serangan email spam yang berkaitan dengan Covid-19 sebanyak 11.889 kali atau  tertinggi di Asia Tenggara.

"Padahal saat ini, email merupakan salah satu alat yang penting dalam perturakan data ketika bekerja dari jarak jauh," ujarnya.

Berkirim data yang dulu dilakukan dengan bantuan flash disk USB, kini digantikan melalui email.

Baca Juga: Konflik Keluarga Makin Terjadi Akibat Bekerja dari Rumah Apalagi Dirumahkan

"Sekarang, email yang dominan. Penting bagi karyawan yang bekerja dari rumah untuk memahami langkah keamanan dasar untuk melindungi email, yaitu tidak membuka kiriman yang mencurigakan atau dari orang yang tidak dikenal," katanya.

Karyawan, kata Laksono, sebelum membuka email, perlu memahami apakah informasi yang dikirimkan berkaitan dengan pekerjaan dan apakah mengenal pengirim.

"Instansi atau perusahaan juga seharusnya  memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara menjaga keamanan ketika bekerja dari rumah, misalnya melarang menggunakan perangkat pribadi," katanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler