Wisuda Luring dengan Protokol Kesehatan Ketat Ala UPI Bandung

- 13 Oktober 2020, 14:20 WIB
SUASANA wisuda UPI Bandung dengan luar jaringan (piring) memakai protokol kesehatan yang ketat, Selasa, 13 Oktober 2020. Wisuda juga digelar memakai daring
SUASANA wisuda UPI Bandung dengan luar jaringan (piring) memakai protokol kesehatan yang ketat, Selasa, 13 Oktober 2020. Wisuda juga digelar memakai daring /HUMAS UPI/

 

JURNAL SOREANG- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan  wisuda dengan sistem  gabungan yakni secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan), Selasa, 13 Oktober 2020. Wisuda  daring menggunakan aplikasi Zoom diikuti oleh 4.273 peserta, sedangkan wisuda secara luring dengan jumlah prosesi dan peserta yang dibatasi.

Jumlah wisuda secara daring dengan rincian  jenjang D-3 (Diploma) sebanyak 228 orang, jenjang S-1 (Sarjana) sebanyak 3.587 orang,  jenjang S-2 (Magister) sebanyak 367 orang serta lulusan jenjang S-3 (Doktor) sebanyak 91 orang.

Para wisudawan mengakses akun Zoom dan live TVUPI digital pada laman www.tv.upi.edu serta live streaming pada laman https://www.youtube.com/watch?v=xBEKg1EPICQ&feature=youtu.be   yang diikuti di rumah masing-masing dipandu langsung oleh panitia dari Gedung Ahmad Sanusi.

Baca Juga: Seng Penutup Ponpes Nurul A'en Pun Dibongkar

Sementara wisuda luring mengikuti peraturan, ketentuan dan standard protokol kesehatan pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Kebijakan dan standard protokol dilakukan dengan melakukan berbagai tahapan di antaranya pelaksanaan rapid test untuk peserta yang hadir dalam ruangan, mencuci tangan,  menggunakan masker dan sarung tangan dan hand sanitizer.

Peserta luring sendiri terdiri atas Majelis Wali Amanat (2 orang), Senat Akademik (2 orang), Rektor, Dewan Guru Besar (2 orang), Wakil Rektor (4 orang), Dekan Fakultas (8 orang), Direktur Pascasarjana, Direktur Kampus Daerah (5 orang), dan Ketua LPPM.

Baca Juga: Organisasi Ini Berikan 54 Beasiswa Kuliah S-1 dan S-2


Secara resmi wisuda  dibuka oleh Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA selaku Rektor UPI. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian sambutan Majelis Wali Amanat UPI yang disampaikan oleh Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H selaku Sekretaris Majelis Wali Amanat UPI.


"Wisuda bukanlah akhir dari semua proses belajar, karena tugas belajar tidak berhenti ketika kita lulus kuliah," kata Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA

Justru wisuda ini adalah gerbang untuk menempuh pendidikan yang sebenarnya. "Ketika kita berada atau menjadi bagian dari masyarakat. Dalam tataran praktik, apa yang kita pelajari tentu akan kita sesuaikan dengan kondisi budaya kita," ujarnya.


Kita perlu memilah dan memilih teori apa yang layak dan tidak layak dengan kaidah budaya dan agama. "Kemudian kita juga harus dapat merumuskan gagasan baru yang diperlukan untuk mencapai kebaikan bersama.

Baca Juga: Guru ini Dapat Kehormatan Berupa Beasiswa Kuliah S-2


Nilai atau prestasi akademik yang kita peroleh tentu saja menjadi bekal kita untuk berkarir" ucapnya.


Prestasi akademik itu penting, namun yang lebih penting lagi ketika lulusan semua berada di luar kampus atau telah selesai menjalani proses belajar secara formal. "Kita akan diuji, komitmen dan kegigihan kita akan ditempa. Saya harap Anda semua tidak mudah menyerah untuk terus mencari berbagai pengetahuan baru yang terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman," katanya.


Rektor juga mengatakan lipusan UPI  menjadi ksatria yang jujur dan adil yang mampu membangun bangsa ini. "Lulusan juga dapat bahu membahu menyatukan bangsa dan negara dari semua perbedaan kembali menjadi sebuah persatuan dan menjadi bangsa merdeka yang bermartabat bukan bangsa terjajah dan terpecah belah," katanya.

Baca Juga: Diberitakan Meninggal Dunia, Sahrul Gunawan : Alhamdulillah Saya Baik-baik Saja


Kegiatan dilanjutkan sambutan Ketua Senat Akademik yang disampaikan Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed. Dalam sambutannya, Didi menyampaikan, tantangan masa sekarang menuntut kita untuk tidak kembali berjalan ke belakang, tetapi harus terus maju ke depan.

"Saat ini kita dihadapkan pada tantangan dan cara-cara baru dalam menjalani kehidupan.  Sebagai alumni UPI, harus tetap ingat manusia selalu dalam proses pembelajaran yang selalu bisa dikembangkan kembali," ujarnya.


Semua yang diperoleh bisa digunakan di dalam kehidupan di masa datang. "Tidak ada seorang manusia tidak ada yang bisa berkembang. Semua manusia bisa berkembang dan bisa menjalani kehidupan," katanya.

Baca Juga: Ganti Menteri Ganti Kebijakan. Mas Menteri Ganti UN Jadi Asesmen Nasional


Dia juga  mengajak para wisudawan optimistis dan konsisten mengembangkan diri di lingkungan masyarakat terutama di masa sulit ini. "Mengamalkan ilmu yang didapatkan selama kuliah di UPI bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Para alumni berada digaris terdepan dalam berkontribusi meningkatkan nilai-nilai kehidupan," katanya.

Untuk ulusan terbaik berdasarkan masing-masing jenjang di antaranya pada jenjang Doktor (S3) diraih oleh Rina Heryani dari program studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana dengan IPK 3,99.

Lulusan terbaik jenjang Magister (S2) diraih oleh Try Hikmawan dari program studi Manajemen Sekolah Pascasarjana dengan IPK 3,98. Lulusan terbaik jenjang Sarjana (S1) diraih oleh Rivaldi Indra Hapidzin dari program studi Pendidikan Seni Tari FPSD dengan IPK 3,95 serta lulusan terbaik jenjang Diploma (D3) diraih oleh Juan Andrian dari program studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis FPIPS dengan IPK 3,76.

Baca Juga: Lama Menganggur, 20 Pemuda Ini Dilatih Jadi Juragan Telur


Sedangkan  lulusan terbaik berdasarkan fakultas yang diraih oleh Kinanti Dwi Palupi dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP dengan IPK 3,93, Thoriq Abdul Aziz dari Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS dengan IPK 3,93, Meisya Mustika Fazrin dari Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS dengan IPK 3,91, dan Nadia Mubarokah Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam FPMIPA dengan IPK 3,93.

Selain itu,  Sintia Wulandari dari Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK dengan IPK 3,90, Aini Dewi Monica dari Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK dengan IPK 3,84, Nadia Amira dari Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB  dengan IPK 3,9, Rivaldi Indra Hapidzin dari Program Studi Pendidikan Seni Tari FPSD dengan IPK 3,95, Try Hikmawan dari program studi Manajemen  jenjang Magister (S2) SPS UPI dengan IPK3,98, dan  Rina Heryani dari program studi Pendidikan Bahasa Indonesia jenjang Doktor (S3) SPS dengan IPK 3,99.

Lulusan terbaik juga diraih Ummu Hani Mariam dari program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Cibiru dengan IPK 3,69, Yogi Slamet dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani UPI Kampus Sumedang dengan IPK 3,92, Pitria dari program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Purwakarta dengan IPK3,75, Entang Yuliandari dari program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Tasikmalaya dengan IPK 3,88 serta Ai Susilawati dari program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Serang dengan IPK 3,87.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x