JURNAL SOREANG- Pembelajaran dalam jaringan (daring) sejak Maret lalu dinilai membosankan dan kurang efektif. Padahal, belajar daring juga bisa menarik kalau guru bisa menyampaikannya dengan baik.
"Salah satu faktor yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Meski kini sudah banyak teknologi pendidikan, namun tetap saja kedudukan guru tak bisa tergantikan," kata Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jabar, Saepuloh, saat dihubungi, Kamis, 8 Oktober 2020.
Bahkan di masa pandemi Covid-19 ini betapa orang tua merindukan kehadiran guru karena ternyata orangtua kesulitan mengajar anak-anaknya.
Baca Juga: BLT Pekerja 600 Ribu Tahap 5 Cair Hari Ini, Segera Cek Rekening
"Hanya, masalahnya untuk peningkatan mutu guru ini masih terhambat dengan kemampuan ekonomi para guru. Apalagi bagi guru honorer yang dari segi pendapatannya rata-rata di bawah Rp 1 juta per bulan," ucapnya.
Melihat pentingnya peningkatan mutu guru ini, Pimpinan Wilayah Pergunu Jawa Barat menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan sekolah tinggi untuk memberikan beasiswa kuliah kepada para guru.
"Tercatat perguruan tinggi yang susah bekerja sama adalah Uninus, Unpas, STAI Sabili, maupun kampus dari Indramayu bahkan Jawa Timur," katanya.
Baca Juga: Bersiaplah Kota Soreang Akan Jadi Kota Pendidikan
Seperti kerja sama dengan Kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, maka guru yang lolos seleksi bisa kuliah gratis.