Begini Perkembangan Kemajuan Pendidikan di Indonesia pada Tahun Lalu, Apa Saja Kemajuannya?

- 14 Maret 2024, 05:38 WIB
Ilustrasi sekolah. Untuk  mendukung optimalisasi program Prioritas Nasional, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Suharti mengatakan, Kemendikbudristek terus berupaya untuk memastikan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran baik secara jumlah maupun kebermanfataannya.
Ilustrasi sekolah. Untuk mendukung optimalisasi program Prioritas Nasional, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Suharti mengatakan, Kemendikbudristek terus berupaya untuk memastikan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran baik secara jumlah maupun kebermanfataannya. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Untuk  mendukung optimalisasi program Prioritas Nasional, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Suharti mengatakan, Kemendikbudristek terus berupaya untuk memastikan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran baik secara jumlah maupun kebermanfataannya.

"Untuk capaian terkait Guru dan Tenaga Kependidikan, 94.685 calon guru penggerak mengikuti pendidikan Guru Penggerak dari tahun 2020 hingga 2023, jumlah kelulusan 61.256 guru, 2.730.767 jumlah Guru Pelatihan Mandiri dari tahun 2020 hingga 2023, 422.679 guru mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari tahun 2020 hingga 2023, serta 74.999 guru honorer lulus seleksi guru ASN PPPK dari tahun 2021 hingga 2023," katanya dalam raker dengan Komisi X DPR RI baru-baru ini.

 

Mengenai Akreditasi dan Asesmen Nasional (AN), terdapat 238.471 satuan pendidikan formal diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2023, 106.052 program/satuan PAUD dan PNF diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2023.

"Sebanyak  283.609 satuan pendidikan yang melaksanakan AN pada tahun 2021, 282.962 satuan pendidikan yang melaksanakan AN pada tahun 2022, dan 492.204 satuan pendidikan yang melaksanakan AN pada tahun 2023 (termasuk Uji Kesetaraan dan Sulingjar PAUD)," katanya.

Capaian pada Pendidikan Tinggi yaitu 937.339 mahasiswa mengikuti program studi di luar kampus dari tahun 2020 hingga 2023; Rp 1,61 triliun dana padanan dari pihak industri dalam proyek kerjasama Kedaireka (2021-2023).

Baca Juga: Apakah Jamban Sekolah Anda Termasuk Sehat? Begini Kriterianya Menurut UNICEF

"Sementara 10 PTN-BH baru dari tahun 2020 hingga 2023; 8.452 program studi di Perguruan Tinggi yang diakreditasi BAN-PT dari tahun 2020 hingga 2023; 2.254 program studi dengan inovasi pembelajaran digital dari tahun 2020 hingga 2023; 1.635 mahasiswa penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari tahun 2020 hingga 2023," katanya.

Berikutnya, untuk capaian pendidikan dan pelatihan vokasi, yaitu 1.851 SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2023; 1.785.872 siswa menerima manfaat dalam program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2023.

"Sementara Rp 643,17 miliar investasi industri yang dihasilkan dari program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (Matching Fund) dengan melibatkan 720 industri dan 769 SMK pada tahun 2022 dan 2023; Rp 203 miliar investasi yang dihasilkan dari program Matching Fund Pendidikan Tinggi Vokasi dengan melibatkan 504 mitra industri dari tahun 2021 hingga 2023," ucapnya.

 

Sementara 202.457 orang peserta program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dari tahun 2020 hingga 2023; 87.311 orang peserta program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari tahun 2020 hingga 2023; serta 37.492 orang guru kejuruan, kepala sekolah, dosen yang mengikuti upskilling dan reskilling berstandar industri dari tahun 2020 hingga 2023

“Kita pastikan seluruh pembelajaran di vokasi dapat dilaksanakan dengan baik. Kerja sama industri terus diperkuat dalam meningkatkan kecakapan kerja dan kewirasuahaan dalam menciptakan produk baru dalam negeri. Kita terus tingkatkan kapasitas perguruan tinggi dalam menyediakan layanan Diksi yang selaras dengan kebutuhan nasional,” ujar Sesjen Suharti.

Untuk kemajuan perkembangan Sekolah Penggerak, hingga saat ini ada 506 dari 514 Kab/Kota telah berpartisipasi pada program “Sekolah Penggerak” hingga tahun 2023.

Baca Juga: Miris! Baru Ada 11 Persen Sekolah yang Punya Jamban Terpisah dan Berfungsi dengan Baik

"Didampingi itu, 14.239 satuan pendidikan telah berpartisipasi pada program “Sekolah Penggerak” hingga tahun 2023, serta 5.676 Sekolah Penggerak telah melakukan pengimbasan kepada sekolah sekitar hingga tahun 2023," katanya.

Untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), sebanyak 309.149 sekolah terdaftar telah mengimplementasikan kurikulum merdeka hingga tahun 2023, dengan 6.200 sekolah dari daerah Tertinggal serta 2.140.569 PTK terdaftar telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dari tahun 2020 hingga 2023.

"Sementara itu, terkait capaian BOSP (BOS, BOP PAUD, BOP Kesetaraan), untuk penyaluran Dana BOS telah dilakukan kepada 217.752 satuan pendidikan (99,87%) pada tahun 2023. Penyaluran BOP PAUD dan Kesetaraan telah dilakukan kepada 192.714 Satuan Pendidikan (99,65%) pada tahun 2023," katanya.

 

Peningkatan satuan biaya BOS dan BOP yang disesuaikan dengan karakteristik daerah berdasarkan indeks kemahalan konstruksi tiap wilayah kabupaten/kota, dan peserta didik. Khusus wilayah 3T, rata-rata peningkatan satuan biaya BOS sebesar 49,63% dan BOP sebesar 50,89%***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x