Dirjen Kiki menambahkan bahwa dampak dari kebijakan P3DN bagi sektor pendidikan adalah sangat positif. Saat ini anak-anak vokasi bukan hanya belajar membuat dan melakukan praktik, namun mereka juga sudah memperhatikan bahwa kalau mereka memproduksi sesuatu ada kepentingan pelanggan yang harus dipikirkan.
“Dengan kesadaran tersebut, maka dampak positif tersebut juga dirasakan oleh perguruan tinggi. Pada level perguruan tinggi riset yang mereka lakukan akan semakin maju dan berkuaitas,” tambah Kiki.
Selanjutnya, Kiki berharap produksi vokasi terus berkembang, memproduksi karya secara massal, dipasarkan ke pasar industri, dan dipakai oleh masyarakat Indonesia.
“Kami diberi arahan oleh Menko Luhut agar ayo buat produksi yang lebih baik lagi, menyiapkan hasil inovasi ini agar dapat dipakai oleh masyarakat dengan tetap menjaga kualitas serta mematuhi perizinan yang ada,” pungkas Kiki.
Pada perhelatan Business Matching 2024 vokasi Kemendikbudristek menghadirkan sejumlah produk dalam negeri, salah satunya adalah We Care, produk inovasi bidang Kesehatan karya Politeknik Negeri Bali.
Mahasiswa Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali, Komang Budi Trisnawan, mengatakan bahwa We Care merupakan produk inovasi bidang kesehatan yang mempermudah petugas medis dalam mengukur detak jantung, oksigen, suhu tubuh, dan tekanan darah pasien.
Baca Juga: Keren! Bersama Pendidikan Vokasi, Dunia Industri Kembangkan Bidang Lingkungan Hidup
“Alat ini juga telah kami buatkan dari empat parameter tersebut, dalam aplikasi itu juga tersedia akun untuk dokter, perawat, dan pasien. Melalui aplikasi tersebut, pasien dapat memanggil perawat ke rumah dan hasil pemeriksaan tersebut langsung terkoneksi dengan dokter yang menangani,” ujar Komang.