Setiap tahunnya, terdapat banyak guru yang pensiun, sehingga kebutuhan guru akan terus bertambah dan formasi guru akan terus tersedia.
Tidak hanya di Indonesia, kekurangan dalam profesi guru juga terjadi di negara lain seperti Australia, di mana generasi muda belum sepenuhnya mengidolakan profesi guru.
“Tentu hal ini menjadi fokus Ditjen GTK untuk mengubah pandangan ini dan menjadikan profesi guru sebagai profesi yang membanggakan dan mulia,” jelas Nunuk Suryani.
Sebelum menutup, Dirjen GTK berharap agar para mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dapat menjadi individu yang berkarakter, menguasai kompetensi esensial, dan memiliki enam dimensi.
Yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mandiri; bergotong royong; bernalar kritis; dan kreatif.
Baca Juga: Kemendikbudristek Buat Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Model Baru, Ini Bentuknya
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Rektor Universitas Negeri Medan, Baharuddin; Kepala BBGP Sumatera Utara, Joko Ahmad Julifan; dan Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru, Adhika Ganendra.***