Ibu Tita memang telah lama berkeinginan menjadi Diplomat. Tujuannya selain ingin mengenal keragaman budaya di berbagai negara, kita juga dapat berkontribusi bagi negara, baik di tinggal regional maupun internasional.
Namun tambahnya, tidak sedikit tantangan yang dihadapi. Hal-hal seperti keluarga, keragaman budaya, serta resiko penempatan di tempat penugasan yang baru, memerlukan penyesuaian dengan penuh kesadaran.
"Saat kita hadapi tantangan-tantangan tersebut, yang harus senantiasa kita ingat adalah komitmen kepada negara. Menjadi diplomat, adalah kontribusi kita kepada bangsa dan negara, tegasnya.
Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. Dadan Wildan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura yang telah menerima peserta Rihlah Ilmiah SMP Prima Cendekia Islami dengan menggelar sesi khusus diskusi dengan diplomat handal di KBRI Singapura.
"Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Duta Besar RI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, serta seluruh staf KBRI Singapura yang telah berkenan menerima kami dengan begitu hangat dan berkesan. Tidak banyak sekolah yang dapat berkunjung dan diterima disini, tentu kami merasa terhormat."
Prof. Dadan menuturkan rangkaian Rihlah Ilmiah ini akan terus berkelanjutan setiap tahunnya untuk para siswa kelas IX di SMP Prima Cendekia Islami.
"Insya Allah, tahun depan kami akan membawa lebih banyak lagi siswa kami ke Singapura," pungkasnya.***