Intinya kata Samsuri, esensi adanya LLDIKTI, harus tercermin dari perguruan tinggi yang taat azas serta taat mutu.
Hal penting lainnya, masyarakat tidak boleh dirugikan dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi. Ia mencontohkan seperti tidak diberikan layanan pendidikan yang terbaik.
"Kuliah tidak mendapatkan apa-apa. Tidak ada perkuliahan itu tidak diperkenankan, di SN Diktinya tidak diperbolehkan," Samsuri menegaskan.
LLDIKTI Wilayah IV pun kata Samsuri, di tahun 2024 ini akan mendorong dan melakukan inovasi online "coaching clinic".
"Untuk semua urusan kita siapkan online coaching clinic. Misalkan terkait kerjasama, SPMI, penguatan tracer study, tracer terhadap lulusan, kita akan siapkan coaching clinic secara berkala. Minimal dua Minggu sekali kita akan lakukan. Ini salah satu terobosan," kata Samsuri.
"Selain kita terus perkuat sistem layanan kita, seperti tanda tangan berbasis elektronik yang sudah dilakukan. Tinggal kita melakukan penyesuaian penyesuaian SOP, mana ada yang masih tertinggal dan lain sebagainya. Itu saya kira rencana besar di LLDIKTI Wilayah IV untuk tahun 2024. Kita tidak mencari juara tetapi ingin mengedepankan pelayanan terbaik," imbuhnya.
LLDIKTI Wilayah IV pun terus berupaya menjadi katalisator, untuk melayani sepenuh hati. Sehingga tidak terlalu berlebihan dan terlalu berbangga terhadap prestasi yang telah diraih.