Sebagai contoh, universitas dapat meminta mahasiswa untuk menyelesaikan proyek akhir atau ujian komprehensif sebagai pengganti membuat skripsi, alternatif-alternatif ini masih memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam karya ilmiah dan menunjukkan penguasaan mereka atas materi pelajaran.
Kesimpulannya, pergeseran ke arah yang memungkinkan mahasiswa untuk lulus tanpa menulis skripsi adalah respon terhadap tuntutan perubahan pasar kerja dan kebutuhan akan persyaratan kelulusan yang lebih efisien.
Meskipun ada kekhawatiran yang valid tentang mengorbankan kekakuan akademik, universitas masih dapat mempertahankan standar yang tinggi dengan menerapkan cara-cara alternatif bagi mahasiswa untuk menunjukkan penelitian dan keterampilan berpikir kritis mereka.
Pada akhirnya, keputusan untuk menghilangkan persyaratan tesis harus didasarkan pada apa yang paling sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan pemberi kerja dalam lanskap profesional yang berkembang pesat saat ini.***