Banyak Pelajar di Indonesia Menjadi Korban Bullying, Berikut Cara Mengatasi Agar Tidak Terjadi pada Anak Kita

- 2 Juli 2023, 20:10 WIB
Ilustrasi Banyak Pelajar di Indonesia Menjadi Korban Bullying, Berikut Cara Mengatasi Agar Tidak Terjadi pada Anak Kita
Ilustrasi Banyak Pelajar di Indonesia Menjadi Korban Bullying, Berikut Cara Mengatasi Agar Tidak Terjadi pada Anak Kita /Pexels
JURNAL SOREANG - Baru-baru ini, pembakaran sekolah terjadi, Tepatnya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
 
Pelajar SMPN di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tersebut membakar sekolahnya karena menjadi korban bullying.
 
Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter Kegoblogan.Unfaedah @kegblgnunfaedh yang dicuit pada 30 Juni 2023.
 
 
Korban bullying disertai kekerasan di sekolah, rasa sakit makin menjadi karena merasa tidak dihargai gurunya.
 
Gurunya pernah merobek tugasnya dan prkarya tidak diakui, Bagaimana kasus bullying di Indonesia menurut penelitian (Programme for International Student Assessment) PISA? 
 
Dikutip Jurnal Soreang dari postingan akun Instagram Ngomongin Uang @ngomonginuang 1 Juli 2023, survey PISA pada 2018 menyebut bahwa 41 persen pelajar di Indonesia pernah dibully setidaknya beberapa kali dalam sebulan.
 
Bahkan 7 persen diantara pernah dibullying  disertai dengan kekerasan fisik. Persentase pelajar korban bullying tersebut melebihi rata-rata negara lain dengan persentase 22,7 persen.
 
 
Survei yang juga dilakukan OCED ke 600 ribu pelajar di 75 negara menyatakan bahwa Indonesia masuk lima besar negara paling banyak kasus bullying.
 
Prestasi ini jauh lebih buruk dibandingkan dua negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam seperti Maroko dan Jordania. 
 
Korban bullying bisa mengalami gangguan mental jangka panjang seperti trauma psikologis, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan motivasi dan tujuan hidup, tidak mau bersosialisasi, dan sebagainya.
 
Gangguan mental tersebut bisa menjadi isu serius bagi masyarakat dan berdampak ke banyak aspek. Mulai dari prestasi akademik maupun non akademik, karier, hingga perekonomian keluarga. 
 
 
Bila menemukan pelajar korban bullying, jangan meremehkannya apalagi menyepelekan.
 
Bantu dengan berempati dengan korban bullying, menjadi pendengar bagi memiliki teman korban bullying, pahami dampak psikologisnya, dan sarankan untuk berkonsultasi ke psikologis.  
 
Bila menemukan kasus bullying di sekolahmu, bisa mengakses ult.kemdikbud.go.id atau Telepon Sahabat Anak (TePSA) Kementerian Sosial di 1500771.
 
Untuk pemulihan bullying, IndoPsyCare bisa dijadikan rekomendasi sebagai biro psikolog klinis. Bisa dihubungi via WhatsApp di 081215113685 atau booking melalui online dengan mengakses indopsycare.com.
 
 
Alamat IndoPsyCare ada di TEC One Pacific Place 11th Floor Unit 66, SCBD, Jakarta dan di GoWork Pacific Place Level 2, SCBD, Jakarta. Kontak yang dicantumkan hanya untuk berkonsultasi dengan serius. 
 
Trauma psikologis akibat bullying jangan dianggap remeh. Dampaknya bisa mengganggu bagi korban hingga jangka panjang.
 
Maka dari itu, perlunya penanganan dari psikolog klinis profesional yang terlatih dan memahami metode pemulihan trauma yang teruji dan didasari oleh riset psikologi yang jelas.
 
IndoPsyCare berpengalaman dalam membantu banyak orang yang berjuang sembuh dari gangguan mental seperti depresi, kecemasan, panic attack, Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Bordeeline Personality Disorder (BPD).
 
 
IndoPsyCare juga mendalami penelitian bullying dan mempublikasikannya hasil penelitian di jurnal ternama seperti Schizophernia Buletin.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x