Saat Para Siswa SMP Belajar dan Berlatih Ilmu Falak, Ternyata Aplikasi Kiblat dan Kompas di Ponsel Tak Valid!

- 23 Juni 2023, 05:38 WIB
Gelaran Qur'an Camp SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) di Sekolah Alam SMP PCI Pangalengan tanggal 19 sampai dengan 21 Juni 2023 juga belajar menentukan arah kiblat
Gelaran Qur'an Camp SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) di Sekolah Alam SMP PCI Pangalengan tanggal 19 sampai dengan 21 Juni 2023 juga belajar menentukan arah kiblat /Istimewa /

 

JURNAL SOREANG - Gelaran Quran Camp SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) di Sekolah Alam SMP PCI Pangalengan tanggal 19 sampai dengan 21 Juni 2023, menghadirkan materi yang berbeda dari sekolah lain.

Tidak hanya fokus kepada tahfiz Qur'an, tetapi juga ditambah dengan materi lainnya yang menarik.

Kegiatan Qur'an Camp diisi tiga materi inti, yaitu pemantapan hafalan Al-Qur'an, praktik manasik haji dan umrah, dan materi Astronomi Islam meliputi penentuan arah kiblat dan rukyatul hilal.

 

Ketiga materi itu, mungkin tidak akan didapatkan di sekolah lain. Ini menjadi materi dan kegiatan khas SMP PCI.

Salah satu materi yang menarik adalah pengenalan astronomi Islam yang disajikan oleh Ustad Usman Burhanudin yang dikenal dengan Ustad Abu Sabda El-Falakiy, ulama muda dari Persatuan Islam yang menggeluti ilmu astronomi Islam.

Para siswa SMP PCI diberikan materi pengenalan astronomi Islam, praktik penentuan arah kiblat, hingga rukyatul hilal.

Lengkap dengan teropongnya, Ustad Abu Sabda mendemonstrasikan praktik yang terkait dengan ilmu astronomi.

Baca Juga: SMP PCI Gelar Pesantren Ramadhan dengan Tema Pakai Bahasa Arab 'Yaabunayya Laa Tusyrik Billaah', Apa Artinya?

Menurut Ustad Abu Sabda, Kiblat adalah Ka’bah yaitu arah bagi umat Islam yang wajib menghadapnya ketika salat. Kiblat terdiri dari dua macam yakni: ‛Ainul Ka’bah dan Jihatul Ka’bah.

Ainul Ka’bah artinya inti Ka’bah. Maksudnya menghadap tepat ke fisik bangunan Ka’bah. Kiblat ini diperuntukan bagi umat Islam yang salat langsung dapat melihat bangunan Ka'bah. Seperti umat Islam yang salat di Masjidil Haram.

Sementara Jihatul Ka’bah artinya arah Ka’bah. Maksudnya menghadap hanya ke arahnya saja, tidak tepat ke fisik bangunan Ka’bah.

Kiblat ini diperuntukan bagi umat Islam yang tidak dapat secara langsung melihat Ka'bah, seperti bagi umat Islam yang salat di luar Masjidil Haram, atau bagi yang jauh dari Masjidil Haram seperti bagi umat Islam di Indonesia.

 

Pada jaman ini, ada cara-cara praktis untuk menentukan arah kiblat dengan mudah dan akurat.

Pertama, dengan Rasdul Qiblat, yaitu peristiwa saat matahari di atas Ka’bah. Terjadi dua kali dalam setahun. Pada abad ini terjadi sekitar 27-28 Mei dan 15-16 Juli.

Karena pada saat Rasdul qiblat matahari tepat di atas ka’bah, maka setiap bayangan benda tegak pada permukaan yang rata akan menghadap ke Kiblat.

Kedua, Bayangan kiblat harian. Setiap hari saat matahari berjalan dari timur ke barat, matahari akan melewati garis kiblat. Saat matahari melewati garis kiblat, maka bayangan setiap benda yang tegak akan mengahadap kiblat.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Tradisi Samen? SMP PCI Baleendah Berupaya Hidupkan Lagi Tradisi Samen di Akhir Tahun Ajaran

Tidak seperti Rashdul Qiblat yang terjadi dua kali dalam setahun, bayangan kiblat bisa terjadi tiap hari, bahkan di lokasi tertentu bisa terjadi dua kali dalam sehari. Untuk waktu bayangan kiblat harian, bisa dilihat dalam aplikasi Islamic times.

Ketiga, menggunakan alat Qiblaty. Qiblaty adalah alat yang digunakan untuk menentukan arah kiblat dengan menggunakan bayangan matahari pada siang hari atau bayangan bulan pada malam hari.

Prinsip kerja Qiblaty adalah menentukan arah utara sejati dengan bantuan bayangan matahari atau bulan, kemudian setelah arah utara sejatinya diketahui maka arah kiblat bisa ditentukan sesuai perhitungan yang telah dilakukan secara matematis. Dengan Qiblaty arah kiblat dapat ditentukan tiap menit, tiap detik asalkan ada bayangan matahari.

 

Tidak dianjurkan menggunakan kompas magnetis, baik manual atau digital yang ada dalam HP android untuk pengukuran arah kiblat untuk masjid, mushallah atau tempat shalat lain yang permanen.

Mengingat arah utara yang ditunjukkan oleh kompas magnetis, baik manual atau digital adalah arah utara magnetis, bukan arah utara sebenarnya.

"Selain itu kompas magnetis, bisa error bila disekelilingnya banyak material yang terbuat dari besi," ungkap guru ilmu falak di Pesantren Persis No.34 Cibegol Soreang ini.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah