Indrawan berkata, “Mirisnya masyarakat pembaca bersikap permisif terhadap buku bajakan atau barangkali justru menikmatinya kali, ya? Padahal kita tahu ya pembajakan buku itu merugikan banyak pihak dan membunuh kreatifitas.”
5. Rendahnya royalti bagi penulis & pendapatan penerbit
Indrawan juga menyadur perkataan Briliant Yotenega, Pendiri Nulisbuku.com dan Storial.co, bahwasanya penulis hanya mendapatkan sekitar 10% dari royalti Itupun didapatkan setelah menunggu hingga 6-12 bulan, sejak karyanya diterbitkan.
Baca Juga: Apa Itu Nilai ASPD yang Dikaitkan dengan PPDB DIY 2023? Siswa SD dan SMP Jogja Wajib Tahu!
“Selain itu, para penerbit pun punya masalah, yaitu margin profitabilitasnya rendah, karena porsi besarnya masuk ke distributor dan toko buku,” ujar Indrawan.
6. Dianggap tidak dapat beradaptasi
Sisi lain, Wien Muldian, CEO Indonesian Writers Inc. berkata, “Secara umum, minat baca kita tidak rendah. Tetapi akses terhadap bacaannya tidak mudah dan harga buku belum cocok dengan daya beli, karena rantai distribusinya bermasalah.”
Ia meyakini bahwa justru orang-orang mulai jenuh dengan digital. Namun toko buku tidak berinovasi untuk menjaga pelanggannya dan juga tidak melakukan transformasi digital, ketika penikmat buku sudah bergantung pada toko buku daring.***