Kisah Seorang Guru PAUD yang Harus Tempuh Perjalanan 6 Jam untuk Mengajar Anak-anak

- 23 Maret 2023, 05:55 WIB
Guru Asma Halida dari KBIT Permata Hati, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.  Asma merupakan peserta terbaik kategori pendidik PAUD (KB/SPS/TPA) inspiratif. Setelah menerima penghargaan sebagai guru inspiratif, jalan Asma terbuka untuk mewujudkan segala mimpinya.
Guru Asma Halida dari KBIT Permata Hati, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Asma merupakan peserta terbaik kategori pendidik PAUD (KB/SPS/TPA) inspiratif. Setelah menerima penghargaan sebagai guru inspiratif, jalan Asma terbuka untuk mewujudkan segala mimpinya. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG—Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berhasil membuat mimpi para guru PAUD menjadi nyata.

Salah satu guru guru penerima manfaat adalah guru PAUD dari Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Kabupaten ini memiliki kecamatan yang berkategori daerah 3T. Perjalanan menuju Kabupaten Balangan dari ibukota provinsi menempuh waktu sekitar 5 s.d. 6 jam namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah seorang guru inspiratif untuk memberikan dedikasi terbaiknya bagi kabupaten ini.

Dia adalah Asma Halida dari KBIT Permata Hati, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

 

Asma merupakan peserta terbaik kategori pendidik PAUD (KB/SPS/TPA) inspiratif. Setelah menerima penghargaan sebagai guru inspiratif, jalan Asma terbuka untuk mewujudkan segala mimpinya.

Sejak lama, ia ingin mengembangkan kompetensinya sebagai guru. Ia mengingat kembali masa penuh perjuangan ketika banyak orang meragukan kompetensinya. Bahkan banyak orang yang menganggap bahwa PAUD hanya sekadar tempat penitipan anak.

“Bagi saya, guru PAUD itu memiliki marwah yang tinggi. Itulah yang membuat saya ingin terus meraih prestasi,” tutur Asma, yang lebih sering dipanggil oleh murid dan rekan sejawatnya dengan sebutan Ustadzah Asma. Hal itu ia ungkapkan di Balangan, baru-baru ini.

Baca Juga: Anak dengan Autis Disarankan Jangan Langsung Dimasukkan ke PAUD, Ini Kata Dokter

Asma membuat pembelajaran di KBIT Permata Hati menjadi lebih berwarna. Ia menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam praktiknya, ia memberikan pilihan permainan yang variatif dalam setiap tema yang diajarkan kepada murid. Pembelajaran berdiferensiasi yang ia terapkan menjadi salah satu scene yang ada di dalam Film.

Misalnya ketika Asma mengajar tema Aku Cinta Indonesia, subtema ‘Bumi Sanggam’ dengan topik buah lokal. Ia menggunakan buah cempedak (tiwadak).

Melalui buah ini, Asma mengajarkan bentuk, warna dan muatan lokal kepada murid-muridnya. Murid-murid Asma sangat senang karena mereka diberikan kesempatan untuk memilih jenis permainan sesuai minatnya. Mereka dapat memilih bermain tempel menempel gambar, bermain playdough, atau bermain puzzle.

 

Cerita perjuangan Asma lalu diangkat ke dalam Film Profil Guru Inspiratif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Produksi filmnya sendiri mengambil lokasi di Kabupaten Balangan dan Kota Banjarmasin, pada Selasa (14/3/2023) hingga Jumat (17/3/2023).

Proses produksi dilakukan oleh Kelompok Kerja Data, Publikasi, dan Komunikasi Publik, Direktorat Guru PAUD dan Dikmas bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kemendikbudristek. Film dengan durasi 10 menit ini akan ditayangkan pada youtube Direktorat Guru PAUD dan Dikmas (https://www.youtube.com/@gurupauddikmas).

Melalui film pendek ini, Direktur Guru PAUD dan Dikmas, Santi Ambarukmi berharap para guru mendapat termotivasi untuk menjadi sosok guru yang inspiratif dan memiliki semangat untuk terus berbagi praktik baik kepada guru-guru di seluruh Indonesia.

“Kami sangat berharap para guru bisa termotivasi untuk menjadi lebih baik, mampu menjawab segala tantangan dan dapat mengembangkan kompetensinya untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik,” tegas Santi.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x