Kolaborasi Pemangku Kebijakan Pusat dan Daerah dalam Merevitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku

- 16 Maret 2023, 21:50 WIB
Kolaborasi Pemangku Kebijakan Pusat dan Daerah dalam Merevitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku
Kolaborasi Pemangku Kebijakan Pusat dan Daerah dalam Merevitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Gubernur Provinsi Maluku yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Mustafa Sanhadji, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa di Hotel Natsepa, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Senin, 13 Maret 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antarinstansi dalam upaya pelindungan bahasa daerah.

Dalam sambutannya, Mustafa menyampaikan apresiasi atas rapat koordinasi yang diselenggarakan sebagai bentuk keberlanjutan dukungan atas kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan pada 22 Februari 2022 lalu.

"Saya menyampaikan pesan Pak Gubernur kepada kita semua bahwa kegiatan rakor ini sangat penting dilakukan sebagai sarana untuk belajar, memberi masukan, dan membuat program-program yang tepat untuk pengembangan bahasa daerah agar tetap lestari dan berkembang dengan baik serta mendapat dukungan dan perhatian dari pemerintah daerah,” ungkapnya.

 Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hafidz Muksin menyambut baik kolaborasi dan dukungan pemerintah dalam upaya menjaga dan melestarikan bahasa daerah dari kepunahan.

"Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah daerah yang turut membantu menyukseskan program revitalisasi bahasa daerah ini, tanpa kerja sama dan kolaborasi ini kami tidak bisa berbuat apa-apa,” imbuhnya.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Kantor Bahasa Maluku, Sahril, yang mengapresiasi kerja sama pemerintah daerah dalam mendukung program tersebut.

Kerja sama tersebut dinilai penting mengingat kondisi bahasa daerah di Maluku yang cukup rentan karena umumnya hanya digunakan dalam ritual adat. Adapun bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat adalah bahasa Melayu Ambon.

Baca Juga: Indonesia Berbagi Praktik Baik Pelestarian Bahasa Daerah pada Hari Bahasa Ibu Internasional 2023

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x