Network
JURNAL SOREANG - Organisasi mahasiswa sering dikatakan sebagai organasasi yang dimana menjadi tempat belajar serta berproses setiap mahasiswa. Dari mulai belajar tepat waktu, mengerjakan sebuah projek, sampai kepada banya berelasi dari pihak-pihak luar yang bisa menunjang karir di masa depan nanti.
Mahasiswa dan organisasi sering sekali erat kaitannya dengan hierarki dan senioritas yang bisas jadi ada pihak-pihak yang terancam didalamnya. Sedangkan disisi lain bisa juga bahwa organisai-organisasi tersebut telah menjadi tidak relevan dengan masa kini.
Ada yang menyebutkan juga bahwa menjadi volunter pada tempat-tempat terpencil menjadi hal yang lebih menguntungkan serta menyenangkan. Lalu apalagi hal-hal yang dikeluhkan mahasiswa mengenai organasisasi? Benarkah organisasi mahasiswa gak laku? Cek dibawah ini!
Baca Juga: Jalan Mana yang Akan Anda Pilih? Cari Tahu Apa yang Hilang Sekarang dalam Hidup Anda!
Organisasi mahasiswa dianggap sebagai artefak dan sejarah, anggapan ini ada lantaran organisas-organisasi mahasiswa yang dikampus tidak serevolusioner saat orde baru yang dimana banyak mahasiswa yang menentang serta mengkritis secara penuh suatu aturan yang berlaku.
Disisi lain ada anggapan juga bahwa organisasi mahasiswa bisa jadi tidak nyaman karena ego serta ada romantisme yang memaksakan dari senior yang ada.
Anggapan bahwa organisasi mahasiswa tidak menentukan masa depan mahasiswa sama sekali akhir-akhir ini sering tersemat. Ada anggapan bahwa beberapa hal yang dilakukan pada organisasi mahasiswa tidak memiliki manfaay sama sekali. Bahkan ada orang tua yang dulunya merupakan seorang aktivis organisasi malah tidak mengijinkan orang tersebut masuk kedalam hal tersebut.
