Sosialisasikan Program Vokasi, Berikut Fokus Kemendikbudristek untuk Akselerasi Kualitas SMK

- 16 Februari 2023, 09:56 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati,   yang Sosialisasikan Program Vokasi, Berikut Fokus  Kemendikbudristek untuk  Akselerasi Kualitas SMK
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, yang Sosialisasikan Program Vokasi, Berikut Fokus Kemendikbudristek untuk Akselerasi Kualitas SMK /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati menyampaikan seluruh program prioritas 2023 yang ada di Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan dijalankan sebagai upaya untuk melakukan transformasi serta akselerasi mutu dan kualitas SMK di Indonesia.

Melalui peningkatan kualitas ini, Dirjen Kiki menegaskan bahwa SMK mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

“Kita terus berupaya untuk mewujudkan transformasi SMK yang holistik dan berkelanjutan agar kita bisa mewujudkan janji kita bahwa SMK Bisa, SMK Hebat, SMK mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum,” kata Dirjen Kiki dalam kegiatan Sosialisasi Program Direktorat SMK yang disiarkan melalui kanal Youtube Direktorat SMK, pada Senin 13 Februari 2023.

Baca Juga: Direspons Positif Berbagai Pihak, Ini Dampak Adanya SMK Pusat Keunggulan bagi Perekonomian

Selain melalui program SMK Pusat Keunggulan, lanjut Dirjen Kiki, Direktorat SMK juga terus mengakselerasi pengembangan SMK berbasis industri 4.0 untuk mendukung kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dan menggerakkan perekonomian di kawasan prioritas.

Kawasan prioritas tersebut adalah kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri (KI), dan juga daerah-daerah khusus, utamanya daerah 3T, kemiskinan ekstrem, dan perbatasan.

Untuk tahun ini, Direktorat SMK menargetkan pengembangan SMK berbasis industri 4.0 dengan menyasar 31 lembaga di kawasan prioritas dan kawasan khusus dengan anggaran yang disiapkan adalah Rp68 miliar.

Baca Juga: Praktik Baik Kolaborasi SMK Pusat Keunggulan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Apa Saja?

“Program bantuan tersebut diberikan dalam rangka pengembangan kompetensi keahlian SMK berbasis digital, pemenuhan peralatan praktik, maupun pengembangan ruang praktik siswa berbasis industri 4.0 yang di sesuaikan dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan,” ucap Dirjen Kiki.

Sektor prioritas pada program pengembangan SMK berbasis industri 4.0 meliputi bidang keahlian makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, kimia, dan farmasi.

“Tidak hanya ditujukan untuk SMK yang berada di sekitar kawasan prioritas dan daerah khusus saja, program pengembangan SMK berbasis 4.0 juga ditujukan bagi SMK-SMK yang memiliki rencana pengembangan pembelajaran berbasis digital dan pelaksanaan pembejalaran model teaching factory,” lanjut Dirjen Kiki.

Baca Juga: SMK PGRI 1 Mejayan, Madiun, Pembelajaran Berbasis Proyek Sekaligus Jadi Penggerak UMKM, Ini yang Dilakukannya

Di samping itu, lanjut Dirjen Kiki, Direktorat SMK juga terus memfasilitasi pengembangan _teaching factory_ dan pelaksanaan _project based learning_ (PBL) dalam rangka melahirkan lulusan dengan _hard skills_ dan _soft skills_ mumpuni dan mampu beradaptasi di dunia usaha, dunia kerja, dan dunia industri.

Untuk itu, Direktorat SMK akan menyalurkan bantuan sebesar Rp15 miliar yang ditujukan untuk 50 lembaga dalam rangka pengembangan _teaching factory_ dengan kinerja pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran berbasis proyek sesuai kemajuan teknologi.

“Alokasi dana tersebut akan diberikan kepada SMK yang berfokus pada pengembangan produk barang atau jasa yang berbasis pada keunggulan wilayah,” imbuh Kiki.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x