Network
JURNAL SOREANG- Sebagai wilayah yang terus berkembang di timur Kabupaten Bandung, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapata Al Jawami, Cileunyi, Kabupaten Bandung, ingin terus mengembangkan statusnya menjadi Institut Agama Islam (IAI) bahkan universitas.
Apalagi Cileunyi berbatasan dengan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, yang memiliki banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Cileunyi yang lokasinya berdampingan Jatinangor memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Termasuk lembaga pendidikannya," kata Ketua STAI Al Jawami, Dr. H. Deding Ishak Ibnu Suja di sela-sela workshop pembelajaran, Minggu 29 Januari 2023.
Baca Juga: Masalah Ini yang Paling Sering Ganjal Dosen, STAI Siliwangi Garut dengan UIN Bandung Gelar Workshop
Lebih jauh Deding menyatakan, STAI Al Jawami yang berlokasi di Jln. Raya Sindang Sari, Cileunyi, Kabupaten Bandung, ingin mengembangkan dirinya menjadi Institut Agama Islam (IAI) bahkan universitas.
"Kami tak ingin kalah dengan UIN Sunan Gunung Djati, kakau UIN masuk ke negeri, sedangkan Universitas Al Jawami sebagai perguruan tinggi swasta," katanya.
Hal itu disebabkan STAI Yapata Al Jawami sudah berdiri lama sejak tahun 1999, namun belum menjadi IAI atau universitas sehingga tertinggal dengan STAI-STAI lainnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Tiga Wisudawan Terbaik STAI Sabili Dapat Hadiah Domba, Ini Maksudnya
Lebih jauh Deding mengatakan, pihaknya sangat serius untuk menjadi IAI bahkan universitas yang minimal harus memiliki enam program studi (prodi).
Sedangkan untuk menjadikan universitas ditambah dengan penambahan satu prodi umum.
"Saat ini STAI Yapata Al Jawami sudah memiliki enam prodi yang bisa dikembangkan menjadi universitas. Prodi saat ini adalah Prodi PAI, Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Produ Psikologi Islam, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, dan Prodi Manajemen Haji Umrah," katanya.
Baca Juga: Kopertais Minta STAI Sabili Segera Jadi Institut, Ini Alasannya
Untuk menjadi universitas tinggal mengembangkan enam prodi tersebut misalnya membuka Fakultas Ekonomi atau Fakultas Sains dan Teknologi.
Dia menambahkan, untuk menuju IAI apalagi universitas tentu saja membutuhkan penambahan dosen sebab satu prodi harus memiliki enam dosen tetap.
"Kalau ada enam prodi berarti minimal harus ada 36 dosen tetap sebab satu prodi harus ada enam dosen tetap. Insya Allah kami sudah siap dengan dosen tetap," katanya.
Baca Juga: Saatnya Soreang Punya Perguruan Tinggi Unggulan, STAI Yamisa Ingin Jadi Institut
Target menjadi universitas, kata Deding, adalah pada tahun 2024 atau maksimal 2025.
"Saat ini kita fokus membuka Pascasarjana agar bisa mendukung menjadi universitas. Sedangkan untuk pengembangan fasilitas kuliah sudah siap sebab kami berada di lokasi pesantren," katanya.***
)Ikuti terus dan share informasi anda di media sosial Goggle News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang
