Dalam kesempatan yang sama, Maudy Ayunda mengaku sangat terkesan dengan cara guru-guru peserta dialog dalam mengajar.
Ia melihat bahwa kini secara langsung guru-guru aktif melibatkan anak-anak dalam proses belajar mereka sendiri. “Itu adalah metode yang efektif,” ungkapnya.
Maudy menceritakan pengalaman masa sekolahnya, ketika ia diberikan kebebasan oleh guru untuk mengekspresikan pembelajaran dengan cara yang sesuai dengan minatnya, maka ada rasa kepemilikan yang tumbuh dalam proses belajar itu. Dengan begitu, pada saat nilainya bagus, ada kepuasan yang rasanya berbeda sekali.
“Belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan dan peran guru ke depan harus dikembangkan agar para guru bisa menumbuhkan benih motivasi belajar bagi murid,” harap Maudy Ayunda.
Maudy Ayunda mengingat masa kecilnya saat bersekolah, di mana sekolah menjadi rumah kedua baginya. Ia sampaikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para guru Indonesia. “Terima kasih sudah menjadi guru. Sekolah itu rumah kedua saya, dan guru-guru say aitu orang tua ketiga saya,” katanya.
“Semangat terus untuk menciptakan kecintaan anak-anak untuk belajar dan semangat terus memberdayakan anak-anak Indonesia,” pesan Maudy Ayunda kepada para guru.***