Sebelum pelaksanaan ANBK, Kepala SDN 01 Sanggau, Noora menjelaskan, sebelumnya para peserta didik menjalani simulasi ANBK untuk mengetahui kendala baik itu teknis maupun dari peserta didik sendiri.
"Alhamdulillah, pada saat simulasi pada beberapa hari kemarin, kendala jaringan baik itu internet maupun listrik tidak ada masalah. Begitu juga dengan pelaksanaan anak-anak juga tidak merasa ada beban dalam menjawab pertanyaan,” tutur Noora.
Di SDN 01 Sanggau sendiri, enam perangkat yang digunakan ANBK adalah PC serta laptop milik sekolah dan milik guru secara pribadi. Menteri Nadiem pun mengapresiasi gotong royong para guru sehingga pelaksanaan ANBK di sekolahnya lancar.
Baca Juga: Awal Tahun Ajaran Baru, Guru Diimbau Terapkan Asesmen Diagnostik untuk Kenali Kemampuan Siswa
“Inilah konsep Merdeka Belajar, di mana para guru dan kepala sekolah bersama-sama, bergotong royong menyukseskan program pemerintah,” ucap Mendikbudristek.
Dalam diskusi dengan para kepala sekolah di Kabupaten Sanggau, Menteri Nadiem menekankan pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka di daerah 3T atau di luar kota besar.
“Justru penerapan Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di luar kota besar, di perbatasan seperti di Kabupaten Sanggau ini, di daerah terpencil, serta di daerah-daerah dengan sosio ekonomi yang rendah,” ucap Menteri Nadiem.***