Raih Rekognisi Internasional, Ini yang Dilakukan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung dan PTKIN

- 19 Juli 2022, 17:41 WIB
UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Dekan (Fordek) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) bertajuk sinergi saintek dalam upaya mencapai rekognisi internasional yang berlangsung di Hotel Holiday Inn sejak Jumat-Ahad lalu
UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Dekan (Fordek) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) bertajuk sinergi saintek dalam upaya mencapai rekognisi internasional yang berlangsung di Hotel Holiday Inn sejak Jumat-Ahad lalu /UIN SGD/

Kolaborasi, sinergi dengan kampus lain menjadi keharusan untuk mewujudkan kampus unggul. "Tugas dari Saintek ini harus memberikan spektrum, misalnya dalam materi Kultum Zuhur, untuk dosen Sains tidak boleh sama materinya dengan dosen Ushuluddin, tapi ceramahnya berisi sainstifik, sehingga materinya lebih menarik, terutama dalam capai publikasi di jurnal bereputasi internasional menjadi bahan Kultum," tandasnya.

Dekan FST, Dr Hasniah Aliah MSi melaporkan pertemuan Fordek FST 2022 selama tiga hari ini diikuti 14 kampus yang berjumlah 149 peserta terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Laboratorium, Dosen dan Tenaga kependidikan.

Baca Juga: Pembuatan Kran Cuci Tangan Otomatis Jadi Tema Kegiatan PKM FST UIN SGD di Mesjid Panghegar Sumedang

Dua tahun lalu acara  dilakukan secara daring, hari ini luring di Kota Bandung dengan tuan rumah UIN Bandung.

"Selamat Datang di Kota Kembang. Kegiatan Fordek FST digelar selama tiga hari diikuti 149 peserta dari 14 kampus dari unsur Tendik, Dosen, Kajur, Sekjur, Wadek dan Dekan. Dengan menghadirkan lima narasumber, Prof. Evi, Prof. Wasilah, Dr. Sri, pada hari pertama yang membahas Pengembangan FST PTKIN. Pada hari kedua Bu Novardy dan Pa Brain Tawazzan membahas revitalisasi laboratorium FST tahun 2022. FGD Insitusi, Dekan, Wadek, Prodi, Tata Usaha yang dilanjutkan dengan tur Kebudayaan ke Saung Angklung Udjo," paparnya.

Ketua Forum Dekan FST, Dr. Sri Harini, M.Si, menjelaskan keberadaan Fodek FST sudah berjalan 10 tahun yang diawali dari pertemuan 5 UIN yang memiliki Fakultas Sains.

"Ada 14 anggota, ini pertemuan ke-10, 2 tahun kemarin secara online, hari ini alhamdulillah di Bandung bisa bertemu secara offline. Dari pertemuan 5 Fakultas Sains yang keberadaannya tidak hanya di Kemenag, tapi Kemenristek harus dijembatani. Hari ini hadir 149 peserta, saya berharap Fordek bisa optimal, berkomitmen untuk menuju rekognisi internasional, yang diawali dari MBKM, dengan melakukan pertukaran mahasiswa, dimana mahasiswa sainstek bisa bertukar, penelitian dan publikasi ilmiah bersama," ujarnya.

Baca Juga: Dari Seminar Wahyu Memandu Ilmu FST UIN Bandung: Kembalilah untuk Menggali Sains Berlandaskan Al Quran

Menurutnya, tahapan menuju rekognisi internasional dapat diawali penganggaran laboratorium, akreditasi internasional. "FST jadi inisiator akreditasi ASIIN, paling lambat Maret tahun 2023 bisa submit.

"Untuk peningkatan mutu melalui program revitalisasi peralatan laboratorium, wakil akademik bisa mensuport laboratorium. Hadirnya rekomendasi nanti jadi agenda dan program nasional. Sebagai anak bontot, dalam integritas sains mampu memperkuat pengetahuan agama," tuturnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah