JURNAL SOREANG - Pada Tahun 2024 Indonesia menargetkan untuk mengusulkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia yang diakui UNESCO.
Muhibah Jalur Rempah yang diselenggarakan Kemendikbudristek) tahun 2022 ini menjadi salah satu upaya menggaungkan keagungan peradaban nusantara.
Dalam pelaksanaannya Kemendikbudristek berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL), pemerintah daerah (pemda), komunitas budaya, serta masyarakat.
“Jauh sebelum era pemerintahan kolonial, rempah-rempah telah memengaruhi peradaban dunia. Bentuk pengaruhnya dalam pengetahuan tradisional, pengobatan, kuliner, fesyen, kesenian dan lain sebagainya sehingga memengaruhi kebudayaan dan peradaban dunia,” ujar Direktur Pengembangan dan Pemanfataan Kebudayaan, Restu Gunawan dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB): Muhibah Jalur Rempah, Napak Tilas Perdagangan Rempah Nusantara, Kamis 16 Juni 2022.
Lebih lanjut disampaikan Restu, Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan kegiatan upaya menyambungkan kebudayaan dari satu titik ke titik lainnya dengan semangat gotong royong.
“Jadi tidak hanya sekadar berlayar saja, ketersambungan dari satu titik ke titik lainnya menjadi penting karena akan menjadi kata kunci sehingga kita perlu mengangkat highlight di setiap titik dan mencari keunggulannya,” ujar Restu. Dalam pelaksanaannya, ini adalah kerja bersama antara Kemendikbudristek, TNI Angkatan Laut, pemda, dan komunitas dalam membangun ekosistem kebudayaan yang berkesinambungan (_sustainability_).
Menyambut baik program ini, Wali kota Ternate Provinsi Maluku Utara, M. Tauhid Soleman mendukung Kemendikbudristek dalam menyukseskan Muhibah Budaya Jalur Rempah.