Siap-siaplah Akan Banyak Pekerjaan Digantikan Mesin, Ini Cara Menghadapinya

- 26 Maret 2022, 16:26 WIB
Masoem University mengadakan kuliah umum bertema  "Ready for educatioan trend and challenge in industry 4.0", Sabtu 26 Maret 2022.
Masoem University mengadakan kuliah umum bertema "Ready for educatioan trend and challenge in industry 4.0", Sabtu 26 Maret 2022. /Masoem University /

JURNAL SOREANG- Masoem University mengadakan kuliah umum bertema  "Ready for educatioan trend and challenge in industry 4.0", Sabtu 26 Maret 2022.

Acara dihadiri oleh Direktur Pendidikan Al Masoem, Dr. Asep Sujana dan Dosen serta ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Masoem
Sabtu, 26 Maret 2022

Menurut  Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Masoem, Andre Julius M.Pd,  percepatan teknologi dan informasi di era globalisasi sudah tak terelakan lagi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kondisi ekonomi (Submitted et Al., 2020).

Baca Juga: Meski Pandemi, tapi Banyak Sarjana Kampus Ini Bisa Tembus Lapangan Kerja, Ini Kuncinya

"Ada beragam sektor pekerjaan yang tercipta yang belum terbayangkan sebelumnya. Begitu pun banyak sektor pekerjaan yang hilang digantikan oleh kecanggihan teknologi dan dapat dilakukan oleh mesin," ujarnya.

Word Economic Forum menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa tahun 2025 diprediksi 85 juta pekerjaan yang bisa tergeser oleh mesin.

"Namun kabar baiknya juga sebanyak 97 juta sektor lapangan kerja baru akan muncul berdampingan dengan pembagian kerja antara manusia dan mesin," katanya.

Perbedaan kompetensi pekerja dan kualifikasi yang dibutuhkan di pasar kerja masih tergolong tinggi. Kini pekerja diharapkan memiliki keterampilan seperti berpikir kritis dan analisis seperti problem solving, self management; aktif learning, resilensi dan glesibitasbserta manajemen stres untuk dapat menjadi pekerja yang kompeten (Word Economic Forum, 2020).

Baca Juga: Siswa SMP Al Masoem Berhasil Meraih Medali Perak pada Olimpiade Sains Indonesia

"Pendidikan tinggi sebagai tempat untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan dimasa depan, selayaknya peka terhadap isu-isu global, khususnya mempersiapkan calon lulusan agarvdaoat diserap oleh para pengguna lulusan termasuk fakultas kependidikan itu sendiri," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini kita dihadapkan pada tantangan untuk mempersiapkan lulusannya agar siap berpartisipasi dalam dunia kerja yang semakin kompleks. 

Di samping mempersiapkan keterampilan teknis pada penguasaan academic skill sebagai basic pada disipli ilmunya.

"Pendidikan tinggi pun sudah sepatutnya berkonsentrasi untuk oenguasaan non tekhnical skill dengan beragam atribut skill yang dibutuhkan di dunia kerja," katanya.

Baca Juga: Tujuh Siswa Al Masoem Berhasil Jadi Juara dalam Lomba Tingkat Kabupaten dan Kota di Masjid Abbas Panyawangan

Sedangkan guru besar UPI Bandung, Prof Dr Uman Suherman, A.S., M.Pd menyatakan,  di mana pun kita berada tunjukkan hal yang berbeda dengan yang lain.

"Tidak harus menjadi orang dengan label yang melekat pada dirinya, tapi jadilah orang yang berbeda dengan yang lain," kata mantan Kepala LL Dikti Jabar dan Banten ini.

 Ciri kehidupan abad 21, yang pertama adalah globalisasi dengan terjadinya dunia bebas dan  kompetisi yang harus dihadapi dengan kompetensi yang unggul.

"Untuk menghadapi persaingan, diperlukan usaha dan perjuangan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki, manfaatkan peluang sekecil apa pun untuk menjadi pribadi yang unggul," kata Uman yang berasal dari Garut Selatan ini.

Baca Juga: 3 Siswa SMA Al Masoem Berprestasi di Tengah Pandemi, Raih Medali Emas

Sedangkan  trend era industri 4.0 yakni  kecanggihan teknologi, intelegensi buatan dengan internet dan robot.

"Dalam kehidupan sehari-hari beberapa peran manusia tergantikan oleh robot, seperti bidang Pendidikan, Kesehatan komunikasi, pertanian, pertahanan, transportasi, pariwisata, ekonomi dan komunikasi," katanya.

Menghadapi hal ini adalah dengan menyiapkan SDM yang berkualitas dengan proses pendidikan dan teknologi yang bisa membantu menyelesaikan tugas manusia.

Baca Juga: Saat PTS Lain Turun Jumlah Mahasiswa Barunya Universitas Al Masoem Malah Naik

" Proses pencapaian pendidikan dengan leerning and innovation (critical thinking & problem solving, creativity and innovation, communicatiion & collaboration). Hal kedua adanya Digital lilteracy (Information literation, media literation & ICT literacy) serta yang ketiga career and life (flexibilty & adaptability, initiative & self direktion, social & cross cultural inyeraction, productivity & accuntability, leadership & responsibility)," kata murid kesayangan Alm. Prof..M. Djawad Dahlan ini.***

 

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah