Mengalahkan Rintangan, Ini Inovasi Kepala Desa di Papua dalam Mendirikan PAUD

- 1 Maret 2022, 11:19 WIB
Guna meningkatkan sumber daya manusia di desa, terutama anak usia dini, Kemendikbudristek menggelar seminar untuk para kepala desa bertajuk “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, secara daring, baru+baru ini.
Guna meningkatkan sumber daya manusia di desa, terutama anak usia dini, Kemendikbudristek menggelar seminar untuk para kepala desa bertajuk “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, secara daring, baru+baru ini. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Guna meningkatkan sumber daya manusia di desa, terutama anak usia dini, Kemendikbudristek menggelar seminar untuk para kepala desa bertajuk “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, secara daring, baru+baru ini.

Pada kesempatan tersebut, hadir tiga kepala desa dari berbagai daerah yang membahas upaya kerja sama antara satuan desa dan dinas pendidikan, serta menghadirkan tokoh pemuda di Indonesia Timur yang berperan aktif mewujudkan PAUD berkualitas.

Seminar ini mempresentasikan contoh nyata kisah sukses desa yang berhasil mendorong berdirinya sebuah satuan PAUD, seiring semangat bahwa di Indonesia harus ada setidaknya satu PAUD, di satu desa.

Praktik baik hadir dari Desa Meukisi, Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura, Papua yang menunjukkan pelibatan secara aktif para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dalam melakukan mewujudkan PAUD.

Kepala Kampung Meukisi, Marthinus Sesaray menceritakan bahwa PAUD Sion lahir sebagai hasil kerja sama dengan tempat ibadah setempat.

“Gereja GKI Sion Meukisi mendukung dengan sangat baik karena sadar pentingnya peningkatan sumber daya manusia di desa kami, agar kelak mampu bersaing di dunia kerja. Bahkan, dalam sidang jemaat, Dewan Gereja menetapkan bahwa PAUD adalah bagian pembinaan dari gereja itu sendiri,” ujarnya.

PAUD Sion merekrut pendidik dari ibu-ibu rumah tangga setempat dan dari pengasuh sekolah Minggu di Gereja. Mereka tidak memiliki latar belakang formal sebagai guru PAUD.

Olleh karenanya mereka mengandalkan keterampilan dan kemampuan pribadi. Jumlahnya pun masih sedikit. Marthinus saat ini sedang menyiapkan program pelatihan khusus, menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2022, dengan melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura.

Tidak hanya erat bekerja sama dan meminta bimbingan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Marthinus juga jeli melihat potensi para pemuda kampung.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x