Mas Menteri: Guru Jangan Didikte Kurikulum, Selama Ini Terbalik

- 22 Januari 2022, 05:50 WIB
Mendikbudristek  Nadiem Anwar Makarim menyatakan, guru Penggerak adalah garda depan dari Merdeka Belajar. Transformasi pendidikan ada di tangan para Guru Penggerak yang tidak takut dengan perubahan.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan, guru Penggerak adalah garda depan dari Merdeka Belajar. Transformasi pendidikan ada di tangan para Guru Penggerak yang tidak takut dengan perubahan. /Youtube Kemdikbud

JURNAL SOREANG- Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek telah rampung melaksanakan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 2 pada 18 Desember 2021 lalu.

Sebanyak 3.004 orang dinyatakan lulus sebagai Guru Penggerak Angkatan 2. Sebagai wujud apresiasi, penguatan, motivasi dan tindak lanjut bagi para pemangku kepentingan yang terlibat, Kemendikbudristek menggelar secara resmi penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 pada Rabu lalu 18 Januari 2022. 

Mendikbudristek  Nadiem Anwar Makarim menyatakan, guru Penggerak adalah garda depan dari Merdeka Belajar. Transformasi pendidikan ada di tangan para Guru Penggerak yang tidak takut dengan perubahan.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah di Kota Bandung Sambut Baik Kurikulum Prototipe, Ini Kelebihannya

Lebih dari itu, mereka menjadi pemimpin perubahan. Selain guru, komponen penting dalam transformasi pendidikan juga terletak pada kurikulum.

Menyinggung soal Kurikulum Prototipe, dikatakan Menteri Nadiem bahwa kurikulum tersebut sudah mulai digunakan oleh beberapa sekolah sebagai opsi. Kurikulum prototipe ini kata dia, mengembalikan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran.

“Kami berikan hanya bentuk kerangkanya, dan nanti guru yang akan mengembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di sekolahnya masing-masing,” jelas Nadiem yang dipanggil Mas Menteri.

Baca Juga: Masih Penasaran dengan Kurikulum Prototipe? Kurikulum Ini Utamakan Pembelajaran Berbasis Proyek

“Jadi, sudah tidak ada lagi ceritanya guru didikte kurikulum. Ini adalah bagian dari upaya kita memulihkan pembelajaran, dan tentunya memerdekakan guru dari hal-hal yang membatasi kreativitas dalam mengajar,” imbuhnya memberi penekanan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x